M80 Zolja 64mm |
Bagi Anda pemerhati alutsista pastinya kenal sosok roket anti tank M72 LAW (Light Antitank Weapon). Ya M72 LAW adalah roket anti tank dengan peluncur disposable (sekali buang) yang kondang sejak era Perang Vietnam sampai Perang Afghanistan. Dan tahukah Anda, bahwa selain M72 LAW yang kabarnya telah digunakan TNI, ternyata ada copy-an nya yang juga digunakan oleh Satuan Infanteri TNI AD.
Yang dimaksud copy-an M72 LAW adalah M80 Zolja (Wasp - dalam bahasa Inggris) adalah peluncur roket anti tank kaliber 64 mm buatan Sloboda Čačak, manufaktur senjata dari Serbia. Merujuk informasi yang kami dapat, M80 mulai dikembangkan sejak 1980, saat Serbia masih bernaung dalam Yogoslavia. Dan sampai saat ini M80 dalam status masih diproduksi oleh Serbia dan Macedonia.
Dikutip dari Wikipedia.org yang melansir dari dokumen Sipri.org tahun 2008, di Asia Tenggara, Indonesia bersama Singapura disebut menjadi pengguna M80 Zolja. Namun sampai saat ini, belum pernah terdengar TNI berlatih menggunakan M80 Zolja, maklum arsenal senjata peluncur disposable ada beberapa macam yang digunakan TNI AD, sebut saja ada C90-CR dan Armbrust. Bahkan meski belum bisa dikonfirmasi, ada yang menyebut roket anti AT-4 buatan Swedia juga telah dimiliki TNI.
Lantas seperti apakah M80 Zolja? Terbuat dari bahan fibre reinforced plastic, M80 punya bobot hanya 3 kg, sehingga memudahkan dibawa oleh seorang personel infanteri. Walau ada embel-embel senjata anti tank, penggunaan roket anti tank justru kebanyakan adalah untuk menyasar target berupa basis perkubuan lawan hingga bunker.
Seperti halnya M72 LAW, peuncur M80 Zolja menggunakan model telescoping, untuk menyiapkan peluncur roket ke kondisi siap tembak, penembak tinggal menarik pin yang mengunci penutup tabung disisi belakang. Tabung peluncur M80 kemudian direntangkan dengan menarik rumah pisir pejera kea rah berlawanan. Saat tabung tertarik, maka mekanisme picu ikut terkokang. Tiang pisir pejera naik dengan sendirinya, dan penembak tinggal menyesuaikan garis-garis pada pisir dengan tiang pejera dan memperkirakan jarak antara posisinya dengan sasaran. Setelah penembak meyakini gambar sasaran, penembak melepaskan picu pengaman dan menekan pelatuk.
M80 Zolja banyak digunakan selama Perang Balkan, bahkan karena saking ringannya senjata ini, serta pengoperasiannya yang mudah, senjata ini lumayan banyak jatuh ke tangan sipil dan digunakan dalam beberapa insiden kekerasan. Salah satunya insiden penyerangan iring-iringan kendadaraan mantan Perdana Menteri Serbia Zoran Đinđić’s diduga menggunakan M80.
Dari segi kemampuan, proyektil roket M80 dapat melesat sejauh 1.280 meter, namun jarak tembak efektif M80 adalah 220 meter. Kecepatan luncur proyektil M80 ialah 190 meter per detik, dan dipercaya dapat menembus lapisan baja 300 mm dari jarak tembak efektif. Dalam keadaan mendesak, M80 dapar ditembakkan dalam jarak 10 meter dari sasaran.
Panjang peluncur dalam kondisi dibentangkan (siap tembak) 1.200 mm, sementara dalam kondisi tertutup 800 mm. Bila bobot totalnya hanya 3 kg, jika bicara peluncur saja, beratnya 1,58 kg, dan berat roket 1,42 kg. (Gilang Perdana)
Spesifikasi M80 Zolja:
Launcher
- Length: Extended (1.200 mm) and Closed (800 mm)
- Weight: With rocket (3 kg) and Without rocket (1,58 kg)
Rocket
- Caliber: 64 mm
- Length: 664 mm
- Weight: 1,42 kg
- Muzzle velocity: 190 m/s
- Minimum range (combat): 10 m
- Maximum range: 1.280 meter
- Penetration: 300 mm