Radar Intai Over The Horizon |
Sebagai pemasok radar untuk TNI, China jelas kalah kondang dari Belanda, Perancis, Amerika serikat, Inggris dan Denmark. Namun jangan salah kira, China juga punya rekam jejak sebagai pemasok sistem radar militer di Indonesia. Jika dirunut ke belalang, sistem teknologi radar buatan China yang telah eksis seperti radar pemandu rudal QW-3, TH-5711 Smart Hunter Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas dan SR-74 Arhanud TNI AD. Ada lagi yang paling baru, MLAAD-SR (Mobile Low Altitude Air Defence-Surveillance Radar) yang dioperasikan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Namun bila dicermati, porsi radar China untuk TNI masih sebatas untuk kebutuhan radar taktis dengan jangkauan deteksi (surveillance) jarak pendek dibawah 100 km. Tapi di tahun 2014, CEIC (China National Electronics Import & Export Corporation) lewat PT. Global Difens Mandiri pernah menawarkan surveillance radar 3D tipe SLR-66 OTH (over the horizon) yang memiliki kemampuan operasi mode aktif dengan kemampuan daya pantau 280 km dan mode passif dengan kemampuan deteksi hingga 500 km. Perangkat radar SLR-66 ditawarkan dalam model tetap (Stationary Station) dan bergerak (Mobile Station). Model Stationary Station dipercaya ditawarkan untuk peran radar maritim untuk memantai alur laut.
Dikutip dari situs balitbang.kemhan.go.id (4/3/2014), dilangsungkan paparan mengenai Surveillence Radar yang diadakan di Ruang Rapat Utama lantai V gedung Ir. Juanda. Acara dipimpin oleh Kabalitbang Kemhan dan dihadiri oleh para Kapuslitbang, para Kabid, Kabag, Pejabat Dislitbang AD, AL, AU, Peneliti Balitbang Kemhan, Ditjen Renhan dan Ditjen Strahan.
Melihat pengadaan beberapa sistem radar surveillance tipe baru yang didatangkan Kohanudnas, nampak bahwa porsi untuk perangkat bernilai strategis ini masih dipercayakan pada radar buatan Eropa Barat. Dari aspek keunggulan jangkauan deteksi, jenis radar terbaik di Kohanudnas adalah radar Weibel buatan Denmark. Sampai saat ini Kohanudnas baru memiliki dua unit radar Weibel yang moda operasinya dapat melacak terus-menerus suatu kawasan dalam putaran 360 derajat. Jarak pelacakannya antara 550 sampai lebih dari 1000 Km dan pengintaian pada jarak 250 sampai 400 Km.
Radar ini juga dilengkapi sistem Tx Synthetic Aperture untuk membuat gambar dari obyek, seperti lanskap dalam tampilan 2D atau 3D, memberikan resolusi spasial yang lebih baik daripada radar konvensional. Radar Weibel juga dilengkapi Rx Digital Multi Beam Phased array. (Gilang Perdana)
Sumber : http://www.indomiliter.com/cina-sempat-tawarkan-radar-intai-over-the-horizon-slr-66-ke-indonesia/