Presiden Barack Obama |
Presiden Barack Obama dalam konferensi pertama sejak pemilihan presiden (Pilpres) AS mengklaim bahwa hubungan dengan NATO akan terus berlanjut, meski dia lengser dan digantikan Donald Trump. Obama meyakinkan publik AS bahwa transisi akan berjalan lancar.
Menurut Obama, Partai Republik yang mengusung Donald Trump sebagai presiden baru AS tidak akan mampu menghancurkan warisan dan inisiatifnya.
”Ketika kami menyerahkan kunci, mobil dalam kondisi yang cukup baik,” kata Obama mengibaratkan proses transisi pemerintahannya pada pemerintahan Trump tidak ada masalah.
Obama lantas menjawab pertanyaan perihal jaminan tentang kontinuitas kebijakan luar negeri AS dan nasib hubungan inti, termasuk dengan NATO. Dia mengklaim, hubungan sekutu AS dan NATO tidak akan terpengaruh meski AS dipimpin Trump.
Namun, dalam waktu yang hampir bersamaan Trump justru melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladmir Putin melalui telepon. Menurut Kremlin, langkah Trump sebagai terobosan dalam upaya memulihkan hubungan kedua negara.
“Gebrakan” Trump yang semakin akrab dengan Putin, tetap jadi misteri nasib kebijakan luar negeri AS, meski Obama sudah mengklaim tidak ada masalah. Sebab, sampai saat ini Rusia dan NATO masih bersitegang terutama sejak NATO menumpuk kekuatan militer di dekat perbatasan Rusia di Eropa timur.
Dalam konferensi pers, Obama juga ditanya berapa lama waktu baginya untuk benar-benar merasa nyaman dalam perannya sebagai presiden yang tak lama lagi akan berakhir. Obama justru berkelakar: ”Sekitar seminggu yang lalu saya mulai merasa cukup baik!.”
Obama menolak untuk mengomentari setiap janji Trump yang dibuat selama kampanye. Dia meminta media dan warga AS untuk memberikan kesempatan kepada Trump.
”Orang-orang telah berbicara. Donald Trump akan menjadi presiden berikutnya, presiden ke-45 Amerika Serikat,” kata Obama. ”Mereka yang tidak memilih dia harus mengakui bahwa itu cara kerja demokrasi, yaitu bagaimana sistem itu beroperasi,” ujar Obama.
”Dia berhasil memobilisasi sebagian besar dari warga negara dan dia menang,” kata Obama mencatat fakta dari proses Pilpres AS, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/11/2016).
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1155366/42/lengser-obama-klaim-as-dipimpin-trump-tetap-sekutu-nato-1479167565
Menurut Obama, Partai Republik yang mengusung Donald Trump sebagai presiden baru AS tidak akan mampu menghancurkan warisan dan inisiatifnya.
”Ketika kami menyerahkan kunci, mobil dalam kondisi yang cukup baik,” kata Obama mengibaratkan proses transisi pemerintahannya pada pemerintahan Trump tidak ada masalah.
Obama lantas menjawab pertanyaan perihal jaminan tentang kontinuitas kebijakan luar negeri AS dan nasib hubungan inti, termasuk dengan NATO. Dia mengklaim, hubungan sekutu AS dan NATO tidak akan terpengaruh meski AS dipimpin Trump.
Namun, dalam waktu yang hampir bersamaan Trump justru melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladmir Putin melalui telepon. Menurut Kremlin, langkah Trump sebagai terobosan dalam upaya memulihkan hubungan kedua negara.
“Gebrakan” Trump yang semakin akrab dengan Putin, tetap jadi misteri nasib kebijakan luar negeri AS, meski Obama sudah mengklaim tidak ada masalah. Sebab, sampai saat ini Rusia dan NATO masih bersitegang terutama sejak NATO menumpuk kekuatan militer di dekat perbatasan Rusia di Eropa timur.
Dalam konferensi pers, Obama juga ditanya berapa lama waktu baginya untuk benar-benar merasa nyaman dalam perannya sebagai presiden yang tak lama lagi akan berakhir. Obama justru berkelakar: ”Sekitar seminggu yang lalu saya mulai merasa cukup baik!.”
Obama menolak untuk mengomentari setiap janji Trump yang dibuat selama kampanye. Dia meminta media dan warga AS untuk memberikan kesempatan kepada Trump.
”Orang-orang telah berbicara. Donald Trump akan menjadi presiden berikutnya, presiden ke-45 Amerika Serikat,” kata Obama. ”Mereka yang tidak memilih dia harus mengakui bahwa itu cara kerja demokrasi, yaitu bagaimana sistem itu beroperasi,” ujar Obama.
”Dia berhasil memobilisasi sebagian besar dari warga negara dan dia menang,” kata Obama mencatat fakta dari proses Pilpres AS, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/11/2016).
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1155366/42/lengser-obama-klaim-as-dipimpin-trump-tetap-sekutu-nato-1479167565