JF-17 Thunder |
Akhir bulan November lalu militer Myanmar menjadi sorotan media dan perhatian internasional terkait operasi militer terhadap masyarakat minoritas Rohingya yang berakibat pada jatuhnya korban jiwa. Apalagi operasi pasukan darat Myanmar yang didukung oleh sejumlah heli tempur merupakan operasi militer yang tidak seimbang mengingat targetnya adalah warga yang tidak bersenjata.
Dari sisi kekuatan udara hingga saat ini Angkatan Udara (AU) Myanmar masih memiliki cukup banyak helikopter. Tercatat 19 unit Mil Mi-2, Mil Mi-17(12), SA 365 Dauphin 2S (5), Mil Mi-24, Bell UH-1 (14), Aloutte III (12), PZL W-3 Sokoi (9), dan 9 unit heli serbu Mi-35 P.
Sebagai heli serbu sekaligus pesawat angkut personel, Mi-35P memang sangat efektif untuk melakukan operasi tempur antigerilya. Sekitar 8 pasukan bersenjata lengkap bisa diangkut oleh masing-masing heli Mi-35 sehingga operasi tempur antigerilya bersama-sama heli transpor lainnya, bisa makin mudah pergerakannya. Apalagi Mi-35 juga bisa berfungsi sebagai bantuan tempur menggunakan gempuran senjata roket dan senapan mesinnya.
Untuk meningkatkan kekuatan udaranya, khususnya jet tempur, AU Myamar pada awal November lalu juga telah memberikan konfirmasi bahwa pesanan jet tempur JF-17 Thunder yang dibeli dari Pakistan juga telah disetujui oleh China dan Pakistan.
Sebanyak 16 unit jet tempur JF- 17 multiperan yang merupakan kerjasama produksi China dan Pakistan ini telah sepakat disetujui oleh ketiga negara dan akan mulai dikirim ke Myanmar tahun 2017 mendatang.
Kehadiran jajaran JF-17 akan menggantikan jet-jet tempur AU Myanmar yang selama ini dioperasikan, yakni MiG-29 dan J-7 M yang merupakan jet tempur serang darat. Sebagai pesawat yang akan menjadi andalan AU Myamar, JF-17 dilengkapi kanon laras ganda GSH-23 kaliber 30 mm, 7 hardpoints (cantelan) untuk memasang persenjataan berupa rudal dan bom serta lainnya.
Selain itu, pada bulan Agustus lalu AU Myanmar juga telah membeli dua pesawat transport Y-8F-200W buatan China dan 10 pesawat latih Grob G 120 TP buatan Jerman. Sebagai pesawat transport militer, Y-8F juga bisa dioperasikan sebagai pesawat SAR sekaligus pesawat pengintai untuk mengamati target yang berada di lautan. Dengan sejumlah pesawat baru yang akan memasuki jajarannya, AU Myamar memang makin mengasah taringya. (Agustinus Winardi)
Sumber : http://angkasa.co.id/