HUT TNI AU ke 71 |
TNI Angkatan Udara merupakan Matra Udara yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia yang memiliki peran, fungsi dan tugas sebagai penjaga kedaulatan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tepat di hari ini (9/4/2017), tak terasa TNI Angkatan Udara (AU) telah memasuki usia usianya yang ke-71. Di usia yang ke-71 ini apakah TNI AUsudah mampu memainkan peran, fungsi dan tugasnya itu?
Dalam amanatnya saat memimpin jalannya upacara peringatan hari jadinya yang ke-71 yang digelar di Taxiway Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa, secara jujur diakui bahwa masih terdapat ruang yang masih bisa untuk TNI AU perbaiki agar tugas yang telah diamanahkan negara kepada TNI AU dapat dijalankan sesuai perundang-undangan.
Namun begitu, TNI AU memiliki komitmen yang dilandasi jiwa ksatria, militan, loyal dan profesional, sehingga TNI AU bersama rakyat pun siap untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Kalimat tersebut pun menjadi tema dalam perayaan kemeriahan heri jadi TNI AU pada tahun ini.
“Tema tersebut memiliki dua sudaut pandang, yaitu untuk TNI AU sebagai introspeksi dan untuk kesejahteraan rakyat dengan mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional,” tutur Hadi dalam amanatnya.
Dalam amanatnya pun KSAU pun berharap, semoga bersama dengan seluruh komponen bangsa, TNI AU ke depan akan lebih siap dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Jiwa Prajurit Penjaga Dirgantara Bukan Hanya Pintar Tapi Juga Loyal
Membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan adalah pertama-tama, dan tahap utamanya adalah membangun jiwa. Mencermati hal tersebut, jiwa prajurit penjaga dirgantara bukan hanya pintar, tapi harus dilandasi dengan jiwa ksatria, militan, loyal dan profesional, yang saya rangkum sebagai jiwa ‘Airmanship’. Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dalam amanatnya saat memimpin jalannya upacara peringatan HUT ke-71 TNI AU di Taxiway Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (9/4/2017).
“Pintar tidak diimbangi dengan sifat ksatria tidak akan bertanggungjawab, pintar tanpa militansi akan mudah menyerah dan pintar tidak punya loyalitas akan menjadi disetir,” terang Hadi.
KSAU pun menekankan kepada seluruh airman, agar selalu bertindak dan bersikap sesuai kode etik prajurit TNI, yakni Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI dan Sebelas Azas Kepemimpinan.
Disamping itu, salah satu konsekuensi logis dari airmanship menurutnya adalah faktor keselamatan terbang dan kerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan dalam setiap tugas yang diemban.
KSAU pun meminta kepada seluruh prajuritnya agar selalu menempatkan faktor keselamatan terbang dan kerja menjadi prioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas. Fery Setiawan
Sumber : http://angkasa.grid.id/