Pangkalan Udara Suriah Setelah di Bombardir Tomahawk |
Kementerian Pertahanan Rusia mempertanyakan serangan udara yang dilancarkan AS ke Suriah pada hari Kamis (6/4) malam, karena menurutnya perwakilan dari berbagai pihak tidak melihat ada bukti penggunaan senjata kimia oleh tentara Suriah.
Sejumlah orang, yang mengunjungi lapangan udara Ash Sha’irat di Suriah setelah diserang AS, tidak melihat sedikit pun bekas penggunaan senjata kimia, ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov, Sabtu (8/4).
“Puluhan perwakilan dari media, pemerintahan lokal, pemadam kebakaran, polisi, hingga militer Suriah, telah mengunjungi lapangan udara tersebut,” ujarnya.
“Mereka tidak melihat satu pun gudang apa lagi amunisi kimia. Semua orang di sana tidak memakai masker dan baik-baik saja.”
“Sehingga, pertanyaannya: siapa dan apa yang Presiden AS anggap sebagai ‘bukti’ penggunaan ‘senjata kimia’? Sekali lagi, ini mengingatkan pada kebohongan Colin Powell terkait penggunaan bubuk putih atau laporan ke PM Inggris soal penggunaan senjata kimia di Irak.”
Powell, yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri AS dari 2001 hingga 2005, menyebarkan berita bohong mengenai penggunaan bubuk putih untuk menyebarkan infeksi Antraks, Salah satu negara yang dituduh menggunakannya adalah Irak, sehingga berujung pada tuntutan terhadap Saddam Hussein.
Menurut kemenhan, serangan di Suriah menyebabkan empat tentara Suriah tewas, empat cedera, dan dua hilang. Kantor berita pemerintah Suriah SANA melaporkan bahwa ada sembilan warga sipil yang tewas akibat serangan udara AS.
Sumber : http://tass.com/politics/940289