Mengenal Jasa Keamanan Swasta di Malaysia - Radar Militer

20 Agustus 2017

Mengenal Jasa Keamanan Swasta di Malaysia

Persatuan Perkhidmatan Kawalan Keselamatan Malaysia
Persatuan Perkhidmatan Kawalan Keselamatan Malaysia 

Sama seperti Indonesia, Malaysia juga mengenal tenaga keamanan alias satuan pengamanan (satpam) yang jasanya disediakan oleh beragam perusahaan dari berbagai jasa tenaga keamanan swasta yang menyediakan jasa tenaga pengamanan. Jika anda ke Malaysia, kehadiran tenga keamanan ini sangat dominan di pusat-pusat perbelanjaan dan keramaian, membantu PDRM (Polisi Diraja Malaysia) dalam menjaga keamanan publik.
Hanya bedanya, di Malaysia perusahaan penyedia jasa keamanan tersebut banyak yang bergabung dalam satu wadah asosiasi bernama PPKKM (Persatuan Perkhidmatan Kawalan Keselamatan Malaysia), atau jika dibahasa Indonesiakan menjadi Asosiasi Jasa Keamanan Malaysia, jadi perusahaan yang hendak menggunakan jasa satpam cukup menghubungi PPKKM.
PPKKM sendiri didirikan pada tahun 1966 dengan jumlah awal sekitar 90an perusahaan jasa keamanan. Per 1 Mei 2016, PPKKM sudah memiliki keanggotaan sebanyak 779 perusahaan sehingga dapat dikatakan bahwa PPKKM merupakan asosiasi jasa keamanan terbesar di Malaysia.
Setiap anggota satpam PPKKM sendiri bisa jadi menggunakan seragam yang berbeda-beda, umumnya menggunakan seragam putih dasar, dan dasi serta baret. Di lengan kanannya terpasang emblem PPKKM yang berbentuk perisai dengan lambang gandengan bulan bintang, tulisan PPKKM, kunci, senapan, jalur merah putih, bunga raya dan untaian padi. Di lengan kiri tertera lambang perusahaan jasa keamanan yang memperkerjakan mereka.
Orang-orang yang bekerja sebagai personil PPKKM banyak yang berasal dari orang Melayu, India, dan juga orang Nepal alias Gurkhali. Wajah-wajah orang Nepal tersebut bisa dikenali dengan mudah, dan juga namanya yang unik. Baret yang dikenakan para PPKKM asal Nepal ini juga beda, karena dilengkapi dengan emblem dua Kukhri bersilang, mirip dengan emblem Gurkha Inggris. Tetapi jangan kuatir, orang-orang Nepal ini tidaklah membawa pisau Kukhri mereka yang termahsyur.
Setiap anggota PPKKM harus memiliki status CSG atau Certified Security Guard yang pelatihannya dilakukan selama satu minggu. Silabinya meliputi penanganan gangguan keamanan dan peredaman kerusuhan, cara menangkap dan menangani pengacau sampai bisa diserahkan ke PRDM, beladiri, P3K, koordinasi dengan PRDM, dan juga bagaimana cara memberikan pelayanan yang ramah seperti cara menangani pertanyaan dari pengunjung mal misalnya.
Setiap perusahaan jasa keamanan harus memastikan bahwa minimal 50% dari tenaga PPKKM yang dimilikinya memiliki sertifikasi CSG yang masih aktif. Khusus untuk orang-orang Nepal, harus memegang sertifikat TNG (Trained Nepalese Guard) yang pelatihannya diadakan terpisah.
Perlengkapan standar seroang personil PPKKM terdiri dari radio Handie Talkie dan tongkat baton untuk bela diri. Beberapa di antara personil PPKKM tersebut ada pula yang membawa shotgun 12 gauge tanpa popor, dan ada pula yang membawa pistol revolver kaliber .38 Special.
Diijinkannya personil PPKKM untuk membawa senjata api merupakan satu keunikan yang hampir tak dimiliki satpam di Indonesia. Rata-rata satpam di Indonesia menerima pelatihan senjata api dari Polres setempat secara berkala, tetapi hanya sedikit sekali yang diijinkan membawa senjata api. Jika membawa pun, biasanya hanya pistol kaliber .32.
Baru-baru ini Kementerian Dalam Negeri Malaysia mengungkap bahwa sejumlah perusahaan PPKKM ternyata bermasalah. Kurang-lebih sekitar 80 perusahaan ketahuan telah menyewakan lisensi jasa perusahaan pengamanan mereka ke perusahaan-perusahaan yang terindikasi terlibat dengan mafia. Perusahaan tersebut kebanyakan bergerak di bidang properti seperti perumahan dan konstruksi yang memang butuh pengamanan lebih. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb