FCAS (Future Combat Air Systems) Jet Tempur Masa Depan Eropa Racikan Airbus - Radar Militer

10 November 2017

FCAS (Future Combat Air Systems) Jet Tempur Masa Depan Eropa Racikan Airbus

FCAS (Future Combat Air Systems)
FCAS (Future Combat Air Systems) 

Walaupun program Eurofighter Typhoon belum lagi selesai, Airbus Defence mantap melangkahkan kaki ke teritori jet tempur masa depan. Alasannya apalagi kalau bukan mengejar ketertinggalan. Maklumlah, karena program Typhoon terlambat, jet tempur ini operasional di masa pesawat tempur generasi 5 seperti F-22 dan F-35 operasional.
Airbus melansir proyek yang dinamai FCAS (Future Combat Air Systems) sebagai bagian dari visi kekuatan udara masa depannya. FCAS sendiri akan dikonsepkan sebagai pengganti pesawat multi peran Tornado yang rencananya akan dipensiunkan pada 2040 oleh Angkatan Udara Jerman, serta pesawat tempur Eropa lainnya.
Konsep yang disajikan oleh Airbus untuk FCAS adalah pesawat tempur berawak, dengan tubuh seperti F-22 atau F-35, tetapi dengan desain sayap cranked delta yang memanjang dari depan sampai ke belakang, mirip dengan desain SAAB Draken. FCAS tidak memiliki sirip kendali horizontal di ekor, dan hanya memiliki dua sirip tegak yang dipasang dengan konfigurasi V.
Dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan jaringan satelit yang dimiliki Airbus, FCAS didesain untuk menjadi nodus atau titik sentral dalam manajemen pertempuran udara. FCAS didesain dengan dua awak, satu akan memiloti pesawat dan yang lainnya akan bisa mengoperasikan sejumlah UAV atau pesawat terbang tanpa awak bersenjata yang dikendalikan dari dalam FCAS.
Dengan begitu, FCAS bisa beroperasi aman di garis tepi medan pertempuran dan memerintahkan UCAV atau UAV untuk mengeksekusi sejumlah misi mulai dari pengintaian, pengisian bahan bakar, sampai dengan pemboman atau pertempuran udara. Konsep semacam ini sudah pernah dicetuskan oleh Amerika Serikat.
Dilihat dari gambar desainnya sendiri, FCAS masih menampilkan nosel gas buang membulat, jadi klaim bahwa FCAS menjadi pesawat tempur masa depan tak kasat radar mungkin belum sepenuhnya akan terealisasi, setidaknya untuk tranche atau batch I pengembangannya. Yang jelas, Jerman, Perancis, dan Inggris nampaknya tertarik untuk sekali lagi berkolaborasi. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb