M113AS4 |
Ranpur angkut pasukan M113 yang sudah bertugas di Vietnam sejak dekade 1960an boleh dikatakan sebagai sebuah platform yang abadi. Bahkan di saat peperangan di dunia sudah menggunakan sinar laser penghancur, ranpur M113 masih tetap digunakan.
Tidak percaya dengan visi tersebut? Nyatanya negara-negara pengguna M113 terus meningkatkan kemampuan kuda beban andalannya itu. Contoh paling utama negara maju yang masih mengandalkan M113 adalah Australia. Australia memiliki armada M113 yang sangat signifikan. Dari jumlah total 700an unit yang dibeli sejak era Perang Vietnam, diperkirakan dua pertiganya masih aktif.
Australia melalui Project LAND 106 pada 2002 memutuskan untuk melakukan peningkatan kemampuan pada M113A1 mereka agar masih bisa bertugas sampai tahun 2020 dan selanjutnya, bahkan mungkin saja sampai 2030 mengingat kendaraan terakhir yang selesai dimodifikasi baru masuk dinas aktif pada 2013. M113A1 Yang ditingkatkan kemampuannya menjadi M113AS4 mencapai 433 unit, suatu jumlah yang sangat besar dan menandakan kepercayaan AD Australia pada platform M113.
Ditangani oleh perusahaan British Aerospace Australia yang memenangkan proyek upgrade ke M113AS4, M113A1 tersebut diubah menjadi standar M113AS4 yang dikhususkan sesuai spesifikasi dan keinginan militer Australia. Setiap M113A1 yang menerima upgrade ke M113AS4 dibongkar sampai ke baut terkecil, diremajakan dan dinolkan kembali umurnya, kemudian menerima modifikasi berupa pemanjangan badan dengan pemasangan plug dan penambahan roda lincir menjadi enam pasang roda pada tiap sisi.
M113AS4 kemudian dipasangi mesin baru buatan MTU Friedschafen Jerman, tipe 6V199TE berdaya 350bhp transmisi otomatis ZF LSG1000R dengan enam gigi maju dan dua gigi mundur, sistem pendingin mesin, suspensi, pengemudian, dan pengereman baru sehingga membuat M113AS4 memiliki mobilitas setara dengan kendaraan tempur generasi terkini.
Untuk sistem senjata, 200 M113AS4 dilengkapi dengan sistem kubah baru buatan BAe yang merupakan kubah elektrik yang bisa dikendalikan oleh komandan. Sistem senjata yang terpasang terdiri dari sepucuk senapan mesin berat 12,7mm M2HB-CQB atau senapan mesin sedang 7,62mm FN MAG. Proyeknya dikerjakan lebih dari 1.700 perusahaan dalam rantai pasokan yang signifikan. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com