Sistem Pertahanan Udara S-400 Triumf |
Turki meminta pengiriman sistem pertahanan udara S-400 Triumf (NATO: SA-21 Growler) dari Rusia agar dipercepat. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah menyampaikan hal itu kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam sebuah perbicaraan khusus.
Dilaporkan oleh TASS, Rabu, Moskow memberikan tanggapan positif atas permintaan tersebut. “Kami menyambut baik permintaan kolega dari Turki untuk mempercepat pengiriman S-400,” ujar Lavrov.
Bila hal ini segera terealisasi, maka Turki akan menjadi negara NATO pertama yang memiliki sistem rudal hanud S-400.
Turki dan Rusia melakukan pembicaraan pertama jual-beli S-400 pada November 2016. Pada September 2017 Rusia menyatakan bahwa kontrak pengadaan S-400 oleh Ankara telah ditandatangani. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa pembayaran uang muka telah dilaksanakan.
Sebelumnya, pejabat kepresidenan Rusia untuk bantuan militer dan kerja sama teknik Vladimir Kozhin menyatakan kepada Rossiya 24 bahwa sesuai kontrak pengiriman S-400 kepada Turki akan dilaksanakan tahun 2020.
Tidak disebutkan secara detail berapa unit sistem S-400 yang dibeli Negeri Kebab. Beberapa sumber menyebut jumlahnya dua, tapi yang lain menyebut 10 unit sistem.
Sistem hanud S-400 mulai digunakan oleh Rusia tahun 2007. Waktu berjalan, banyak negara tertarik ingin memiliki sistem pertahanan udara berbasis rudal darat ke udara jarak jauh ini. S-400 dilengkapi sistem radar, kendaraan komando, kendaraan pengangkut, delapan peluncur rudal, serta 32 unit rudal. S-400 mampu menghancurkan target di udara hingga jarak 400 km. (Ron)
Sumber : http://www.angkasareview.com/