F-15 |
Amerika Serikat (AS) sepakat menjual senjata untuk Angkatan Udara Qatar dengan nilai kontrak USD197 juta atau lebih dari Rp2,7 triliun. Kesepakatan ini tercapai saat Qatar sedang berseteru dengan Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya.
Kesepakatan penjualan senjata tercapai pada hari Kamis waktu AS. Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa Kongres sudah menyetujui kontrak tersebut.
”Penjualan yang diusulkan ini akan berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu memperbaiki keamanan sebuah negara ramah yang telah dan terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di kawasan Teluk,” kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan.
AS memiliki sekitar 10.000 personel militer di pangkalan militer di Qatar yang berfungsi sebagai markas Komando Pusat Angkatan Udara untuk operasi AS di Timur Tengah.
Menurut badan tersebut, penjualan tersebut mencakup peralatan yang akan membuat angkatan udara Qatar lebih tahan terhadap ancaman keamanan maya.
“Kesepakatan antara Qatar dan Departemen Luar Negeri AS akan mendukung kemampuan defensif Qatar. Penjualan yang diusulkan akan membantu memperkuat kemampuan Qatar untuk melawan ancaman saat ini dan masa depan di kawasan ini dan mengurangi ketergantungan pada pasukan AS,” lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip Al Jazeera, semalam (9/3/2018).
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain semua sekutu AS di Timur Tengah telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak Juni 2017 lalu atas tuduhan Doha mendukung terorisme. Selain itu, keempat negara Arab itu juga memblokade Doha.
Negara kecil namun kaya raya di kawasan Teluk itu telah berkali-kali membantah tuduhan tersebut.
Beberapa menit setelah mengumumkan penjualan senjata kepada Qatar pada hari Kamis, Departemen Luar Negeri AS juga menyetujui kesepakatan penjualan rudal air-to-air Sidewinder kepada Uni Emirat Arab senilai USD270 juta.
Dapartemen itu menggambarkan UEA sebagai negara yang bersahabat dan kekuatan penting untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Timur Tengah.
Ada juga laporan bahwa AS akan menjual jet tempur F-35 milik kepada UEA. Namun, Israel telah menyuarakan kecemasannya. (Muhaimin)
Sumber : https://www.sindonews.com/