Menurut situs web Borneo Bulletin, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen menyetujui pembelian pengangkut personel lapis baja yang akan digunakan oleh unit Angkatan Bersenjata Kamboja yang berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB.
 |
| Pasukan PBB Kamboja |
Seperti dilansir Armyrecognition.com, Hun Sen menyatakan bahwa personel militer Kamboja yang terlibat dalam operasi penjaga perdamaian harus menggunakan kendaraan lapis baja saat menavigasi zona bahaya di mana ada kemungkinan meletakkan IED atau ancaman penembakan oleh militan.
Pada Mei 2018, Kamboja mengirim 428 penjaga perdamaian, termasuk 24 perempuan, untuk berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian PBB di Mali dan Sudan Selatan. Sejak 2006, Kamboja telah mengirim 5.257 tentara, termasuk 236 wanita, untuk berpartisipasi dalam operasi PBB di Sudan, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah, Chad, Suriah, Lebanon, dan Mali.
Penggunaan IED adalah salah satu ancaman utama dalam konflik kontemporer dan akan tetap demikian dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB di masa depan.
Seperti yang dinyatakan, kendaraan lapis baja Kamboja yang direncanakan untuk pengadaan harus memiliki tingkat perlindungan yang tinggi untuk pertahanan terhadap pecahan, penembakan dari senjata kecil, ranjau dan bahan peledak improvisasi.
Sumber : https://vpk.name
