Pemerintah Australia telah mengeluarkan permintaan informasi (RfI - Request for Information) untuk penggantian armada helikopter intai bersenjata Airbus Helicopter ARH Tiger Angkatan Darat Australia.
![]() |
ARH Tiger Angkatan Darat Australia |
Di bawah program Land 4503, Capability Acquisition and Sustainment Group (CASG) Departemen Pertahanan Australia sedang mencari informasi untuk pengadaan total 29 pesawat. Dari 29 ini, 24 akan dipangkalkan pada satu lokasi, dengan lima lainnya akan digunakan untuk operasi latihan.
Timeline untuk initial operating capability (IOC) program tersebut untuk satu skuadron berjumlah 12 pesawat adalah pada tahun 2026, dan full operational capability (FOC) mulai tahun 2028.
Konsep operasi yang dijabarkan dalam dokumentasi RfI tersebut termasuk kemampuan untuk pengerahan satu kelompok berjumlah empat pesawat pada saat IOC, dengan delapan pesawat lainnya terbagi antara continued force generation dan build-up training. Setelah FOC tercapai, Angkatan Darat Australia akan mampu "mengerahkan secara bersamaan hingga ukuran Skuadron [12 pesawat]," didukung oleh sistem pelatihan hingga lima pesawat.
Program pengadaan tersebut menargetkan pendekatan pengurangan risiko, dengan surat pengantar untuk RfI tersebut memuat catatan bahwa akuisisi tersebut ditujukan untuk sistem "yang telah terbukti dan matang, dan siap pakai (off the shelf)" untuk "melaksanakan upaya pengintaian bersenjata di ruang pertempuran yang dekat dan mendalam" .
RfI juga mencari informasi tentang interoperabilitas platform tersebut dengan sistem tak berawak, terutama karena Australia tengah mengganti armada UAV Textron RQ-7 Shadow 200 di bawah program Land 129 Phase 3, dan mengakuisisi General Atomics Aeronautical Systems Inc (GA-ASI's ) MQ-9 Reaper di bawah program Air 7003.(Angga Saja -TSM)
Sumber : janes.com