Amerika Serikat (AS) melempar kecaman terhadap Turki, setelah Ankara menjadikan jet tempur F-16 sebagai kelinci percobaan S-400 Rusia. Kecaman itu disampaikan oleh Senator asal Maryland, Christopher Van Hollen.
"Dua minggu setelah kunjungan ke Gedung Putih, (Presiden Turki Recep Tayyip) Erdogan mengacungkan hidung pada Donald Trump, AS dan NATO, dan melewati garis merah lain terkait S-400," kata Van Hollen dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
 |
| S-400 Jet Tempur F-16 |
"Hukum yang ada mengharuskan Trump untuk menjatuhkan sanksi. Mike Pompeo juga harus menghadapi Turki tentang pelanggaran 'zona aman' terbaru dan serangan terhadap Kurdi," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Selasa (26/11/2019).
Sebelumnya diwartakan, selain menggunakan F-16 sebagai kelinci percobaan, Turki juga menggunakan F-4 Phantom II buatan AS dalam uji coba S-400. Uji coba itu berlangsung kemarin dan hari ini.
Uji coba radar itu sebagai bentuk pembangkangan Ankara terhadap peringatan Washington. Amerika telah mengancam akan menjatuhkan sanksi baru jika sistem rudal surface-to-air canggih itu diaktifkan.
Para pejabat AS khawatir bahwa militer Turki akan melakukan tes semacam ini dengan jet tempur siluman F-35, yang berpotensi memberikan wawasan Rusia mengenai kemampuan jet tempur tercanggih Amerika tersebut. Hal itu yang menjadi pusat percekcokan Ankara dan Washington atas kesepakatan antara Ankara dengan Moskow soal pembelian sistem pertahanan rudal S-400. (Victor Maulana)
Sumber : https://www.sindonews.com/
