Perusahaan bahan peledak milik negara PT Dahana memproyeksikan penurunan drastis laba tahun ini. Laba diperkirakan hanya mencapai Rp 100 miliar, turun 25,8% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 134,8 miliar. Laba anjlok seiring penurunan pendapatan. Pendapatan diprediksi sebesar Rp 1,8 triliun tahun ini, turun 5,5% dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,9 triliun.
Direktur Utama Dahana Budi Antono, penurunan kinerja usaha perusahaan disebabkan meningkatkan persaingan ketata dalam industri bahan peledak. "Makanya kami kalau ada pameran luar negeri ikut," kata dia di Gedung Kementerin BUMN, Selasa (12/11).
Salah Satu Produk Peledak PT Dahana Persero (Catatan : Ini Bukan Sosis Lho) |
Sejauh ini, sebanyak 13% bahan peledak yang diproduksi perusahaan dipasok ke militer dalam negeri, sedangkan sisanya dijual untuk keperluan pertambangan dan infrastruktur baik di dalam maupun luar negeri. Perusahaan menargetkan ekspor membesar tahun depan. Pada tahun ini, perusahaan mengekspor bahan peledak ke Australia sebesar Rp 7,025 miliar, sedangkan Timor Leste Rp 2,57 miliar.
Sedangkan tahun depan, perusahaan akan mengekspor bahan peledak ke Australia, Timor Leste dan Jepang dengan total nilai Rp 29,64 miliar. Untuk pasar dalam negeri, selain untuk militer, Dahana tercatat memasok bahan peledak di antaranya ke PT Kasongan Bumi Kenacana (tambang emas di Kalimantan Tengah). Lalu, PT Adaro Indonesia (tambang batu bara di Kalimantan Selatan), dan PT J Reources Asia Pasific (tambang emas di Kalimantan Utara).
Kemudian, untuk proyek infrastruktur seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pembangkit Listrik Tenag Uap Pacitan, Bendungan Jatigede, dan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi. Adapun pasokan untuk militer diharapkan membesar ke depan. "Sebetulnya kami punya KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), bahan peledak yang sudah terserifikat itu boleh dijual ke TNI dan industri lokal. Kami ingin bisa pasok ke TNI 30%," ujarnya.(Fariha Sulmaihati)
Sumber : www.katadata.co.id
Dahana Bakal Ekpor Bahan Peledak ke 3 Negara Senilai Rp 29 Miliar
PT Dahana (Persero) akan melakukan ekspor bahan peledak ketiga negara tujuan yakni Timor Leste, Jepang dan Australia pada 2020 mendatang. Adapun ekspor yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan jauh lebih besar dibanding tahun ini.
Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono, mengatakan untuk ekpor bahan peledak ketiga negara tujuan tersebut ditaksir nilainya mencapai Rp 29,64 miliar. Ada pun jenis bahan peledak yang diekspor berupa ammonium nitrat 435.000 kilogram (kg) dan dayagel extra 509.500 kg.
"Ini rencana ekspor, kita sudah tahu karena mereka kontrak dengan Dahana. Tahun 2020 kita mau ekspor ke Timor Leste, Australia dan Jepang," kata Budi di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (12/11).
![]() |
DayaDet - Produk Peledak Dahana |
Budi mengatakan, pada tahun ini, pihaknya hanya mengekspor bahan peledak ke Australia dan Timor Leste saja. Dengan nilai masing-masing mencapai Rp7,02 miliar dan Rp 2,57 miliar.
Di mana, ekspor dilakukan ke Timor Leste untuk kebutuhan bahan peledak pembangunan Pelabuhan Internasional Tibar. Tahun depan, Dahana juga akan membangun pabrik bahan peledak di wilayah tersebut.
"Jadi ekspor itu memang ada MoU dan kalau Timor Leste untuk Tibar Port pelabuhan internasional," imbuhnya.
Sementara, keberhasilannya menembus pasar negara kangguru tersebut lantaran harga bahan peledak di sana relatif lebih mahal. "Kita tahu di Australia harga bahan peledak mahal-mahal kita telah kolaborasi pengusaha Australia dia tertarik. Dia (Australia) tertarik macam-macam pertama kali impor dari Dahana," ungkap Budi.(Dwi Aditya Putra)
Sumber : https://www.liputan6.com/