Pasukan Pertahanan Udara Uzbekistan telah melakukan uji tembak pertama sistem pertahanan udara jarak menengah FD-2000 buatan Tiongkok terhadap pesawat tanpa awak, menurut video yang dirilis oleh Angkatan Darat Uzbekistan pada awal November lalu.
 |
| Rudal Hanud FD-2000 / HQ-9 |
Rekaman video menunjukkan baterai terdiri dua kendaraan transport erector launcher (TEL) FD-2000 yang digunakan dengan aset komando-dan-pengendalian pendukung dan radar akuisisi-target HT-233. Sistem dari Tiongkok tersebut dioperasikan berdampingan dengan dua peluncur rudal Pechora-2M dan S-125 era Soviet yang telah diupgrade yang dipasang pada sasis swa-gerak.
Pechora-2Ms memberikan perlindungan dari serangan simulasi oleh MiG-29 Uzbekistan sementara sistem FD-2000 diposisikan, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh outlet berita Sina di Tiongkok.
Dalam video tersebut, kendaraan TEL FD-2000, masing-masing dipersenjatai dengan dua rudal (standarnya empat rudal), digunakan untuk menghancurkan dua drone target, sebelum kendaraan tersebut berpindah. Laporan Sina mengklaim bahwa pencegatan itu melawan target pada jarak 70 km dan kemudian 50 km.
Tes dilakukan di fasilitas pelatihan Kulkuduk di provinsi Navoi, Uzbekistan, menurut Tashkent Times.
FD-2000 dikirimkan ke Uzbekistan pada akhir November 2018. Pengiriman tersebut diberitakan dalam laporan dari saluran berita O'Zbekiston 24 yang dirilis pada saat itu. Namun, ini adalah uji tembak pertama sistem tersebut yang diketahui selama dalam kedinasan Uzbekistan.
FD-2000 adalah sebutan ekspor untuk sistem pertahanan udara HQ-9 Tiongkok. SIstem ini adalah sistem pertahanan udara ketinggian menengah, jarak menengah yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap pesawat menggunakan taktik 'hide-shoot-and-scoot' untuk menghindari electronic countermeasure atau rudal anti-radiasi lawan.
Sistem ini memiliki jangkauan maksimum 125 km berdasarkan kemampuan radar akuisisi-target HT-233.(Angga Saja-TSM)
Sumber : janes.com
