radarmiliter.com - Snipex, sebuah perusahaan Ukraina yang berspesialisasi dalam pembuatan senapan anti-material, telah memperkenalkan senapan baru bernama Snipex T-Rex. Senapan baru tersebut menggunakan amunisi kaliber 14,5x114mm. Nama senapan itu diberikan karena penggunaan peluru yang sangat kuat dan bentuk khas monopod belakang senapan yang mengingatkan pada kaki Tyrannosaurus Rex.
![]() |
Snipex T-Rex 14,5x114mm |
Snipex T-Rex adalah senapan single-shot bolt-action. Penguncian dilakukan melalui tiga baris locking lug (total 13 lug). Barrel extension memiliki potongan di sisi yang menghadap ke ejection port. Fitur ini harus memungkinkan untuk memudahkan memasukkan peluru secara manual ke dalam chamber, memiliki akses yang lebih baik ke locking recess (untuk membersihkan atau memperbaiki kemacetan) dan juga harus membuat senapan menjadi sedikit lebih pendek karena ejection port terintegrasi dengan barrel extension.
Snipex T-Rex juga memiliki recoiling barrel assembly yang dirancang untuk mengurangi recoil yang dirasakan dan, seperti yang diklaim perusahaan, membuat senjata menjadi lebih akurat. Menurut siaran pers perusahaan, senapan ini mampu menghasilkan akurasi 1 MOA atau lebih baik. Tidak seperti saudara kaliber .50-nya (M100 dan Rhino Hunter) yang memiliki straight pull bolt dan automatic extraction/ejection yang digerakkan oleh recoil laras, recoil laras T-Rex memiliki jarak yang sangat pendek (7mm atau .275 ″) dan rotating bolt harus dioperasikan secara manual seperti halnya senapan bolt-action klasik lainnya.
Sebagai senapan single-shot, T-Rex jelas tidk memiliki rate-of-fire yang tinggi, namun, untuk senapan seukuran ini, itu bisa menjadi keuntungan dengan mengurangi berat keseluruhan dan memungkinkan untuk menempatkan pistol grip dan pemicu tepat di belakang breech yang dengan demikian memberikan panjang tarikan yang masuk akal. Dengan panjang keseluruhan 1.830 mm (72 ″) dan panjang laras 1.200 mm (47 1/4 ″), senapan berbobot 22,5 kilogram (49,6 lbs).
Amunisi 14,5x114mm diadopsi oleh Uni Soviet selama Perang Dunia 2 dan digunakan dalam senapan anti-tank PTRD dan PTRS. Amunisi itu kemudian digunakan di berbagai senjata api lainnya (senapan anti-material, senapan mesin berat) dan masih dalam kedinasan di banyak negara. Mungkin senjata paling luas yang menggunakan amunisi kaliber ini adalah senapan mesin berat KPV/KPVT. Ini adalah amunisi militer yang umum digunakan di Ukraina dan di sebagian besar negara-negara pecahan-Soviet lainnya. Amunisi 14,5 × 114 meluncurkan proyektil 990-grain (64 gram) hingga sekitar 3.300 fps (1.000 m/detik). (Hrachya H)
Sumber : thefirearmblog.com