radarmiliter.com - Turki berencana untuk menarik "garis merah" dengan menolak semua akses ke sistem pertahanan udara S-400 ke Rusia setelah diaktifkan.
"Personel Rusia tidak akan memiliki kebebasan dalam mengakses baterai S-400 meskipun pelatihan, pemeliharaan dan dukungan teknis merupakan bagian dari perjanjian pengadaan. Ini adalah garis merah kita. Pasukan Udara Turki dan perusahaan Turki akan menjadi orang-orang yang memiliki akses ke sistem," İsmail Demir, ketua Presidensi Pertahanan Industri, mengatakan dalam konferensi video dengan wartawan pada 8 Mei.
S-400 telah menjadi buah perselisihan antara Ankara dan Washington, dengan yang terakhir telah mencoba membujuk untuk menarik keluar dari kesepakatan $ 2,5 miliar dengan Rusia untuk sistem pertahanan udara S-400, sejak ditandatangani pada tahun 2017. Berdasarkan kontrak, Ankara akan mendapatkan satu set resimen S-400 (dua batalion). Kesepakatan itu juga mempertimbangkan transfer sebagian teknologi produksi ke pihak Turki.
Sistem Pertahanan Udara S-400 |
Batch pertama dari peralatan militer dikirim ke Turki Juli lalu. Demir menambahkan bahwa Turki telah mengaktifkan beberapa elemen dari sistem S-400. "Proses penggelaran S-400 berlanjut dan sistem tertentu telah dioperasikan," Demir seperti dikutip oleh surat kabar Milliyet pada hari Jumat.(paijojr)
Sumber : https://www.defenseworld.net/