Eurofighter Typhoon |
"Kami siap untuk bekerja sama dengan industri kedirgantaraan Indonesia untuk mengembangkan kapabilitas lokal sesuai kebutuhan," kata CEO Eurofighter Jagdflugzeug GmbH, Alberto Gutierrez, di Jakarta, Senin.
Eurofighter menjadi salah satu partisipan pada Indo Defense 2014, di arena Pekan Raya Jakarta, 5-8 November ini. Untuk pertama kalinya, sosok sejati Eurofighter Typhoon akan dihadirkan kepada publik nasional, juga simulatornya.
Typhoon pernah digadang-gadang menjadi salah satu alternatif pesawat tempur baru dalam jajaran armada tempur TNI AU. Salah satu tipe pesawat tempur Skuadron 14 TNI AU, F-5E/FTiger II buatan Northrop Grumman, dari generasi '80-an disebut-sebut akan diganti.
Tentang ini, secara eksplisit, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, sebelum upacara HUT ke-69 TNI, di Surabaya, menyebut, "Sukhoi Su-35... " sebagai pilihan arsenal terbaru TNI AU nanti itu.
Indonesia juga tengah mematangkan kerja-sama dan terobosan penguasaan teknologi pesawat tempur generasi kelima plus (5+ Fighter Generation) bersama Korea Selatan dalam Program KFX/IFX.
Korea Selatan menyatakan diri akan mentransfer teknologi kedirgantaraan mereka kepada Indonesia, termasuk teknologi rancang-bangun tak kasat mata (stealth) yang akan disematkan pada pesawat tempur KFX/IFX ini.
Terlepas dari itu, Gutierrez menjelaskan, kedatangan Eurofighter di Asia menawarkan kesempatan bagi Indonesia untuk sepenuhnya terlibat dalam program yang diyakini dapat memberikan keunggulan di berbagai bidang.
Dia menyebut bidang pertahanan udara, pengembangan kapabilitas lokal, transfer keahlian, serta pondasi bagi kinerja industri industri kedirgantaraan militer yang lebih kuat dalam beberapa dekade ke depan.
"Jika Indonesia memilih solusi Eurofighter, manfaat yang diperoleh bangsa ini akan jauh melampaui isu vital dan penting seperti keamanan nasional, tetapi akan juga merambah ranah yang lebih luas lagi," ujar Gutierrez.
Walau dia yakin, namun dia juga mengaku masih terlalu dini untuk membicarakan opsi yang ada secara lebih terperinci.
"Kami belum ada diskusi lebih jauh dengan pemerintah Indonesia tetapi kami harap bisa membuka kerjasama dengan industri kedirgantaraan Indonesia untuk mengembangkan kapabilitas lokal sesuai kebutuhan," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, mantan pilot dan Manager Capability Development Eurofighter Jagdflugzeug GmbH, Paul Smith, menyatakan, Typhoon tepat dengan geografi Indonesia.
"Dengan kombinasi Eurofighter Typhoon yang memiliki kapabilitas terbang tinggi, daya tahan, serba guna, dan sistem yang canggih maka bisa menjadi aset yang tepat," ujar Paul.
"Kami tidak ada kompetitor, tidak ada yang lebih jago dari kami," tambahnya.
Eurofighter Typhoon adalah pesawat tempur multi-role/swing-role generasi kelima yang menjadi komoditas ekspor utama mereka. Telah 418 unit Typhoon seharga 90 juta euro kosong itu diserahkan kepada tujuh negara operator, yaitu Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, Arab Saudi, dan Oman.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/462161/eurofighter-harap-bisa-bekerja-sama-dengan-indonesia