![]() |
Militer Taiwan |
Pemerintah China marah kepada Amerika Serikat (AS) yang memutuskan untuk menjual paket senjata senilai USD1,8 miliar atau sekitar Rp25,6 triliun kepada Taiwan.
China memanggil kuasa usaha AS di Beijing, Kaye Lee, untuk memprotes langkah AS. Beijing juga akan menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang terlibat dalam penjualan senjata pada Taiwan.
”Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China. China sangat menentang penjualan senjata AS ke Taiwan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Zheng Zeguang, yang telah memanggil Kae Lee, seperti dikutip Xinhua, Kamis (17/12/2015).
Zheng mengatakan, penjualan senjata ke Taiwan itu sebagai langkah melawan hukum internasional dan norma-norma dasar hubungan internasional. Langkah AS itu juga dianggap merugikan kedaulatan dan keamanan China.
”Untuk melindungi kepentingan nasional kami, China telah memutuskan untuk mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk pemberian sanksi terhadap perusahaan yang terlibat dalam penjualan senjata,” kata Zheng.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Raytheon dan Lockheed Martin adalah kontraktor utama dalam penjualan senjata ke Taiwan.
Rezim Obama Jual Senjata Rp25,6 Triliun ke Taiwan
Pemerintahan Presiden Barack Obama resmi memberitahu Kongres bahwa Amerika Serikat (AS), menjual paket senjata untuk Taiwan dengan nilai kontrak USD1,8 miliar atau sekitar Rp25,6 triliun.
Paket senjata untuk Taiwan itu termasuk di antaranya, dua frigat, rudal anti-tank, kendaraan serbu amfibi dan peralatan tempur lainnya.
Otorisasi datang setahun setelah Kongres meloloskan undang-undang yang menyetujui penjualan senjata AS ke Taiwan. Ini adalah yang pertama dalam empat tahun terakhir AS resmi menjual senjata ke Taiwan.
AS sejatinya tahu kebijakan penjualan senjata ke Taiwan itu akan menuai respons marah dari China. Gedung Putih mengatakan tidak ada perubahan di AS tentang kebijakan “One China”. China sampai saat ini masih menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang. AS juga tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara.
Menurut Gedung Putih,otorisasi itu diikuti pemberitahuan penjualan senjata sebelumnya oleh pemerintah sebesar lebih dari USD12 miliar di bawah “Taiwan Relation Act”.
”Kebijakan lama kami pada penjualan senjata ke Taiwan telah konsisten dalam enam pemerintahan AS yang berbeda,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Myles Caggins, seperti dikutip Reuters, Kamis (17/12/2015).
“Kami tetap berkomitmen untuk kami pada kebijakan ‘One China’,” katanya lagi. Penjualan senjata AS oleh rezim Pemerintah Obama muncul di tengah periode ketegangan antara AS dan China atas konflik klaim Laut China Selatan, di mana Washington telah mengkritisi klaim dan proyek pulau buatan China di kawasan sengketa itu.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1070046/40/china-marah-as-jual-senjata-rp25-6-triliun-ke-taiwan-1450319420Admin