![]() |
Sistem Rudal Pertahanan Udara Baru Sosna |
Uji coba resmi sistem rudal pertahanan udara Sosna akan dimulai pada tahun 2016, kata Sergei Ignatov, direktur hubungan ekonomi luar negeri Tochmash Design Bureau (anak perusahaan dari High-Precision Systems), kepada wartawan pada hari Kamis 10 Desember 2015 .
"Uji resmi dimulai segera pada awal 2016. Kami mengajukan sistem tersebut ke Kementerian Pertahanan pada pertengahan tahun dan harapannya, pihak militer dan kami akan menandatangani kontrak," kata Ignatov.
Sebelumnya, Ignatov mengatakan kepada TASS bahwa Rusia mempertimbangkan ekspor sistem pertahanan udara Palma dan Sosna ke Timur Tengah, Asia dan Amerika Latin. Menurut dia, "UEA, Mesir dan Aljazair telah menunjukkan minat pada proposal kami." Uji coba Sosna ini seharusnya dilaksanakan pada akhir pertengahan 2015.
Sistem rudal pertahanan udara canggih ini menembakkan rudal permukaan-ke-udara dua tahap Sosna-R yang digunakan dalam sistem rudal pertahanan udara kapal Palma dalam yang sekarang berada pada kedinasan Angkatan Laut Rusia dan Vietnam. Jarak tembak rudal Sosna-R adalah 1-10 km. Rudal ini memiliki gabungan fuze laser impact dan proximity. Muatannya terdiri dari dua hulu ledak seberat total 7 kg. Hulu ledak fragmented-rod dirancang untuk ledakan proximity ketika terbang dekat dengan sasaran, sedangkan hulu ledak armor-piercing/fragmentation akan meledak ketika menghantam langsung sasarannya.
Peluncur swagerak Sosna membawa 12 rudal. Waktu isi ulang rudal tersebut adalah 12 menit. Rudal ini menggunakan pemandu radar untuk boost phase dan kemudian beralih ke pemandu sinar laser. Sistem fire control optik memungkinkan sistem pertahanan udara Sosna memiliki survivabilitas yang tinggi dan kekebalan jamming yang meningkat. Sistem Sosna memiliki kendaraan komando yang dapat mengendalikan peluncuran rudal oleh beberapa peluncur kendaraan peluncur swagerak. Sensor optik mandiri pada Sosna memungkinkan pelacakan 50 sasaran dan melakukan penembakan ketika bergerak.
Sumber : http://armyrecognition.com/