Angkatan Laut Rusia Pesan Enam KS Project 636.3 Improved Kilo untuk Perkuat Armada Pasifik - Radar Militer

23 Januari 2016

Angkatan Laut Rusia Pesan Enam KS Project 636.3 Improved Kilo untuk Perkuat Armada Pasifik

Project 636.3 Improved Kilo
Project 636.3 Improved Kilo

Pembangunan enam kapal selam diesel-elektrik Project 636.3 (penamaan NATO: Kelas Improved Kilo), yang diumumkan oleh Kepala Navy Shipbuilding Dept. Vladimir Kirpichnikov pada 16 Januari, akan meningkatkan kemampuan kapal selam Armada Pasifik, sumber industri pertahanan mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa (19/01).
"Armada pasifik membutuhkan 10-12 kapal selam diesel-elektrik yang up-to-date dalam dekade mendatang. Dikombinasikan dengan armada kapal selam bertenaga nuklir, jumlahnya akan memastikan keunggulan atas Angakatan Laut Bela Diri Jepang di perbatasan maritim dan akan mengimbangi Angkatan Laut AS," kata sumber itu.
Armada Pasifik mengoperasikan tiga kapal selam bertenaga nuklir Project 949A (kelas Oscar II) (yaitu K-456 Tver, K-186 Omsk, K-150 Tomsk, dan dua lainnya- K-132 Irkutsk dan K-442 Chelyabinsk - sedang menjalani upgrade) dan sebuah kapal selam serang bertenaga nuklir Project 971 (kelas Akula I) K-419 Kuzbass (empat kapal lainnya di kelas ini berada dalam berbagai tahap upgrade). Selain itu, Armada Pasifik memiliki enam kapal selam diesel-elektrik Project 877 (kelas Kilo) - yaitu: B-394 Nurlat, B-464 Ust-Kamchatsk, B-494 Ust-Bolsheretsk, B-187 Komsomolsk-on-Amur, B -190 Krasnoznamensk dan B-345 Mogocha.
Pembangunan enam kapal selam Project 636.3 akan melipatgandakan ukuran kekuatan kapal selam diesel-elektrik Armada Pasifik. Namun, menurut sumber industri pertahanan, perlu sekitar 10-12 kapal diesel-elektrik canggih memiliki keunggulan atas Angkatan Laut Bela Diri Jepang. Dengan demikian, untuk mencapai target tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mempunyai pilihan untuk membangun lebih
banyak kapal selam Project 636.3 untuk Armada Pasifik atau meng-upgrade kapal selam diesel-elektrik Project 877, memperbarui unit mereka dan mempergunakan sistem rudal berbasis kapal Kalibr.
Menurut publikasi AS Military Balance, Angkatan Laut Bela Diri Jepang memiliki dua kapal selam diesel-elektrik kelas Harushio, 11 kelas Oyashio dan lima kapal selam kelas Soryu. Kapal-kapal selam dari kelas tersebut dapat membawa torpedo dan rudal jelajah, termasuk rudal anti-kapal buatan AS RGM-84 Harpoon. Selain itu, bagian barat samudera Pasifik dipatroli oleh kapal selam bertenaga nuklir AL AS, biasanya kelas Virginia dan Los Angeles, dimana sistem senjatanya termasuk antara lain torpedo, rudal serang darat RGM-109 Tomahawk dan rudal anti-kapal Harpoon.
Kapal selam diesel-elektrik Project 636.3 merupakan kapal selam generasi ketiga berasal yang dari desain kapal selam diesel-elektrik Project 877 dan 636. Kapal selam tersebut memiliki jejak akustik yang rendah, kecepatan menyelam 20 knot, daya tahan 45 hari, displacement total sekitar 4.000 ton, dan berawak lebih dari 50 orang. Kapal selam Project 636.3 memiliki sistem rudal Kalibr yang terdiri rudal anti-kapal 3M-54 dan 3M -541 dan rudal jelajah serang darat 3M-14 dan dilengkapi dengan perangkat elektronik radio yang canggih juga.
PEMBATALAN RENCANA PENAMBAHAN KAPAL SELAM PROJECT 677
Sementara itu, AL Rusia memutuskan untuk tidak membangun kapal selam diesel-elektrik kelas Lada (Project 677) lagi, karena pendanaannya akan digunakan untuk membiayai kapal selam kelas Kalina, kata seorang pejabat senior Angkatan Laut Rusia pada hari Selasa (19/01).
"Angkatan Laut Rusia telah memutuskan untuk menyelesaikan pembangunan dua kapal selam kelas Lada dan menghentikan proyek tersebut. Ketiga kapal dari proyek ini akan bergabung dengan Armada Baltik. Pendanaan akan ditujukan untuk proyek Kalina," kata pejabat itu kepada RIA Novosti .
Pembangunan kapal selam Sankt Peterburg, kapal pertama Project 677, dimulai pada Desember 1997. Kapal selam tersebut diperkenalkan ke Angkatan Laut Rusia untuk operasi percobaan pada bulan April 2010. Dua kapal lainnya dari kelas yang sama telah dilakukan peletakan lunasnya.
Dia menambahkan bahwa biro desain Rusia, Rubin, tengah mengerjakan proyek kapal selam yang dilengkapi dengan unit daya anaerobik (air-independent), dinamai kelas Kalina. Pembangunan kapal selam kelas tersebut diharapkan akan dilakukan setelah tahun 2020.
Kapal selam yang air-independent dan menggunakan siklus tertutup, biasanya menggunakan hydrogen-oxygen fuel cell, yang lebih senyap daripada kapal selam diesel-listrik konvensional dan tidak perlu naik ke permukaan atau menggunakan tabung snorkel untuk menghirup udara yang dapat membuka persembunyian kapal selam tersebut pada deteksi oleh radar dan sensor lainnya.

Sumber : http://sputniknews.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb