Pesawat Tempur Tejas LCA |
Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar pada tanggal 21 Januari mengatakan bahwa produksi skala penuh Pesawat tempur ringan buatan (light combat aircraft - LCA) dalam negeri India, Tejas akan dimulai tahun depan dan bahwa terdapat negara-negara yang telah menunjukkan minatnya pada pesawat itu. "Sesuai laporan utama saya, pesawat itu menarik minat negara-negara lain. Tahun depan, kita mulai produksi skala penuh," katanya kepada wartawan lokal.
Tejas, yang dalam pembuatan memakan waktu selama lebih dari 3 dekade, ikut ambil bagian dalam Bahrain International Airshow lalu, dimana India berharap untuk dapat mengeksplorasi peluang ekspor yang potensial. Pesawat ini merupakan pesawat tempur supersonik multi peran dengan satu mesin, ringan dan sangat lincah. Tejas adalah pesawat generasi 4,5 dengan kemampuan supersonik pada semua ketinggian.
Angkatan Udara India berencana untuk mengakuisisi 120 pesawat Tejas, dimana 100 diantaranya akan memiliki beberapa modifikasi besar. AU India ingin radar yang lebih baik, perangkat peperangan elektronik baru, kemmpuan pengisian bahan bakar di udara dan rudal yang lebih baik. Pelatihan pilot AU India untuk LCA telah dimulai. Meskipun Badan pengembangan dan Riset Pertahanan India ( Defense Research and Development Organization - DRDO) telah mengembangkan versi angkatan laut dari Tejas, angkatan laut negara itu masih mencari mesin yang lebih kuat, serta perubahan lainnya.
Sesuai rencana produksi, enam pesawat akan dibuat pada tahun ini (2015-2016) dan Hindustan Aeronautics Limited selanjutnya akan meningkatkan menjadi hingga delapan dan 16 pesawat per tahun. Diperkirakan bahwa 20 pesawat akan dibangun pada 2017- 2018, untuk membentuk skuadron pertama pesawat tersebut. Program LCA dimulai pada tahun 1983 untuk menggantikan pesawat MiG-21 yang telah menua dalam armada tempur AU India tetapi telah melampaui tenggat waktu beberapa kali karena berbagai alasan.
Sumber : http://airrecognition.com/