Menteri Science and Technology Nigeria |
Guna menjajaki kerjasama antara PT Pindad (Persero) dan Nigeria, Menteri Science and Technology Nigeria, Dr. Obgbonnaya Onu, mengunjungi perusahaan pelat merah tersebut pada 19 Januari 2016. Rombongan Nigeria yang didampingi oleh pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia, diterima oleh Direktur Operasi PT Pindad (Persero), Bobby Sumardiat di Ruang Rapat Direktorat, kantor Pindad Bandung.
Dr. Obgonnaya Onu menyatakan bahwa Indonesia dan Nigeria sebagai negara yang tergabung dalam Konferensi Asia-Afrika memiliki spirit untuk bekerja sama dan lebih jauh lagi, kerjasama yang akan dirintis diharapkan akan menghasilkan keuntungan bersama, baik untuk Pindad maupun Nigeria. “Kehadiran saya hari ini lebih berfokus kepada kerjasama antara Indonesia dan Nigeria, maupun Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nigeria (Nigeria Science and Technology Ministry) dengan PT Pindad. Kami ingin berbicara dan berkolaborasi dengan Pindad mengenai gap teknologi yang ada di Nigeria, dan kami percaya Pindad bisa membantu kami menutup gap tersebut,” tuturnya. Dr. Onu menambahkan bahwa Nigeria ingin menjadi negara yang dapat merakit beberapa produk Pindad sekaligus memasarkannya sebagai hub dalam penetrasi pasar Afrika.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasi PT Pindad (Persero), Bobby Sumardiat mengatakan bahwa hubungan Indonesia dan Nigeria secara sejarah memang terikat dan hubungan kerjasama antara kedua negara akan dapat terbentuk. “Secara sejarah, Indonesia dan Nigeria memang terikat dan kedua negara harus melangkah bersama, dalam hal ini adalah kerjasama yang akan dilakukan. Terkait dengan kerjasama pemasaran yang direncanakan untuk dijajaki, kami akan menghubungi pihak Direktur Komersial dan Divisi Pengembangan Bisnis perusahaan, untuk mengadakan diskusi yang lebih mendalam lagi mengenai rencana tersebut,” tutur Bobby. Nigeria merupakan negara dengan perekonomian dan populasi terbesar di Afrika dan tepat untuk melakukan penetrasi pasar ke Afrika melalui Afrika Barat.
Rombongan juga sempat mengunjungi fasilitas produksi yaitu Divisi Kendaraan Khusus untuk melihat proses produksi kendaraan khusus dan senjata, serta mencoba performa produk senjata PT Pindad (Persero) seperti senapan SS2-V4 HB. Kunjungan hari itu akan dilanjutkan dengan diskusi lebih jauh untuk finalisasi kerjasama yang direncanakan akan dimulai lewat sebuah Nota Kesepahaman dan kunjungan balasan pihak Indonesia ke Nigeria.
Wapres : Kemampuan Pindad Akan Terus Kita Dorong dan Apresiasi
Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla, atau yang biasa disapa JK, mengunjungi PT Pindad (Persero) pada Rabu, 20 Januari 2016. Wapres diterima langsung oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero), Silmy Karim di Auditorium gedung Direktorat kantor Pindad, Bandung. Kunjungan kerja Wapres hari itu, turut didampingi oleh dua Menteri Kabinet Kerja yaitu Menteri Pertahanan Jenderal (Purn.) Ryamizard Ryacudu dan Menteri Perindustrian Saleh Husein, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. “Saya bersama dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Perindustrian ingin meninjau perkembangan Pindad hingga saat ini, sekaligus untuk memberi beberapa target baru untuk dicapai,” tutur Wapres dalam kata sambutannya.
Menanggapi hal tersebut, Silmy Karim menyambut dengan sangat positif kunjungan Wapres yang disebutnya selalu peduli dengan perkembangan industri pertahanan nasional. “Hari ini sangat luar biasa, Pindad bisa dikunjungi Bapak Jusuf Kalla. Saya ingat sekali Bapak Wapres menandatangani di atas kertas desain kerja Anoa pesanan 150 unit, delivery tahun 2000 sekian. Ini membuktikan keberpihakan Bapak Jusuf Kalla pada industri pertahanan sudah terlihat, padahal saat itu belum ada UU Industri Pertahanan,” tutur Silmy. Ia juga menggarisbawahi bahwa Pindad sedang optimis dalam mencapai berbagai target yang telah ditetapkan di masa depan. “Tahun ini kita banyak melakukan upaya perbaikan manajemen, tranformasi, dan juga produk-produk unggulan yang sudah maupun yang akan kita keluarkan di masa depan. Kami memiliki optimisme sebagai industri kebanggaan rakyat Indonesia,” tambahnya.
Wapres menambahkan bahwa kunjungan ini juga bertujuan untuk melakukan evaluasi mengenai kondisi industri pertahanan untuk mencapai kemandirian. “Kami juga mengevaluasi kembali terkait industri pertahanan, yang tujuannya adalah selalu menempatkan kemampuan industri dalam negeri supaya industri pertahanan terus meningkat kemandirian dan kemampuannya.”
Saat berkunjung di area perakitan kendaraan khusus, Wapres secara khusus menandatangani desain produk Panser Kanon 90mm ‘Badak’ sekaligus memberi titah pada Kementerian Pertahanan untuk membeli 50 unit untuk gelombang pertama. “Di samping melihat Anoa dan Badak, saya anjurkan Menteri Pertahanan untuk beli 50 unit Badak, kalau sudah lulus uji sertifikasi,” tambah Wapres. Di kertas desain tertulis ‘Dilanjutkan uji sertifikasi dan selanjutnya diproses untuk TNI 50 unit tahap awal, 20/1-2016, JK.’
Selain itu, terkait kendaraan khusus beroda rantai, Beliau juga menyarankan untuk memodenisasi beberapa produk tank agar negara memiliki kelengkapan ukuran kendaraan khusus ini kecil, medium, dan besar (Main Battle Tank). “(Arahan) Berikutnya adalah mengupgrade semua persenjataan yang masih bagus, termasuk AMX-13 dan Scorpion agar kekuatan negara kita akan semakin lengkap, mulai dari tank kecil, medium, hingga main battle tank,” tutur JK.
Silmy Karim langsung menanggapi arahan tersebut dengan kesiapan. “Wapres sudah seperti orang tua kami sendiri. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung arahan-arahan Bapak yang bermuara pada Indonesia sebagai negara yang mampu dan bisa mengaplikasikan teknologi. Pindad ingin menjadi kebanggaan rakyat Indonesia lewat berbagai prestasinya,” ujarnya.
Wapres mengakhiri lawatannya dengan memberikan pesan penyemangat bagi Pindad, sebagai pelaku utama di industri pertahanan nasional. “Pak Jokowi menyarankan bahwa apapun yang bisa dilakukan di dalam negeri, buatlah di dalam negeri. Jadi kita lihat kemampuan Pindad, baik untuk memproduksi peralatan pertahanan dan keamanan maupun peralatan pelengkap konstruksi. Kemampuan inilah yang terus kita dorong dan apresiasi,” ujarnya. Setelah kunjungan kerja di PT Pindad (Persero) selesai, Wapres dan rombongan mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Sumber : http://www.pindad.com/kunjungan-menteri-science-and-technology-nigeria-saatnya-indonesia-dan-nigeria-melangkah-bersama