AIM-9 Sidewinder |
Peluru kendali atau misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan "roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.
Peluru kendali pertama digunakan dalam sebuah operasi adalah peluru kendali Jerman dalam Perang Dunia II. Yang paling terkenal adalah V-1 dan V-2, keduanya menggunakan sistem autopilot sederhana untuk menjaga arah terbang peluru agar tetap pada yang rute telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini beberapa jenis rudal dari berbagai negara yang namanya sudah sering kita dengar yang dipakai oleh beberapa angkatan udara di dunia.
1. AIM-9 Sidewinder
Rudal udara ke udara buatan Raytheon begitu terkenal di kalangan pemerhati dunia militer, rudal dengan jangkauan jarak pendek ini terkenal sangat mudah digunakan. Rudal ini dipakai secara luas oleh beberapa negara. AS sebagai negara pembuat memakainya untuk pesawat tempur milik US Navy dan US Air Force, beberapa pesawat seperti F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, F/A-18 Hornet, Sea Harrier, F-4 Panthom, A-4 Sky Hawk, AV-8B, dan helikopter serang AH-1 Cobra sebagai pengguna rudal Sidewinder. Sidewinder dilengkapi dengan IR seeker, solid propellant atau bahan bakar padat sebagai tenaga penggerak serta sensor pelacak target.
2. Python-5
Rudal udara jarak pendek yang sangat mematikan ini dirancang oleh Rafael Advance Defence Systems. Python merupakan rudal udara generasi ke 5 dan digunakan untuk menghadapi pertempuran udara jarak pendek. Rudal ini sangat kebal terhadap serangan countermeasures, dan sulit untuk dibutakan oleh peralatan jamming. Python dilengkapi dengan Focal Plane Array dan Infrared Counter-Counter-Measures, Python sudah terbukti mampu meningkatkan probabilitas perkenaan terhadap pesawat lawan.Rudal udara yang sangat mematikan, dirancang oleh Rafael Advance Defence Systems. Python merupakan rudal udara generasi ke 5 dan digunakan untuk menghadapi pertempuran udara jarak pendek. Rudal ini sangat kebal terhadap serangan countermeasures, dan sulit untuk dibutakan oleh peralatan jamming. Python dilengkapi dengan Focal Plane Array dan Infrared Counter-Counter-Measures, Python sudah terbukti mampu meningkatkan probabilitas perkenaan terhadap pesawat lawan.
3. IRIS-T (Infra Red Imaging System Tail/Thrust Vector-Controlled)
Rudal canggih yang dirancang oleh Diehl BGT Defence. Mampu memburu target di udara hingga jarak 25 Km, kehadiran IRIS-T untuk menggantikan AIM-9L Sidewinder AAM. Rudal ini merupakan salah satu arsenal utama pesawat tempur Gripen, dilengkapi dengan bahan bakar padat sebagai tenaga penggerak dan memiliki manuver udara yang sangat hebat.
4. R-77 Vympel
Rudal udara jarak dekat andalan Rusia, yang dirancang oleh State Machine-Building Design Bureau. R-77 mampu menyasar beragam target dan sangat kebal terhadap countermeasures atau pengecoh rudal. R-77 memiliki berat mencapai 22.5 kg dengan jarak tempuh mencapai 80 km, dipandu dengan sistem navigasi berbasis radio dan radar doppler. Tercatat sejumlah negara pengguna Sukhoi telah menggunakan rudal yang terkenal sangat bandel ini.
5. Meteor
Merupakan rudal generasi lanjut berkemampuan BVRAAM atau Beyond Visual Range Air to Air Missile. Meteor dijuluki sebagai salah satu rudal terbaik di dunia, dan telah digunakan oleh pesawat tempur F-35. Berbasis radar aktif dan data link communication rudal meteor mampu mengejar mangsa di udara, dan ditenagai dengan mesin ramjet sehingga sasaran dapat dipastikan tidak dapat lolos dari kejaran meteor.
6. MICA (Missile d Interception de Combat et d Autodefese)
Merupakan jenis rudal BVR (Beyond Visual Range) yang dikembangkan oleh MBDA untuk penempur rafale dan Mirage 2000. Dilengkapi dengan active radio frequency seeker, dan memiliki hulu ledak high explosive. Salah satu keunggulan dari MICA adalah kemampuan menghindar dari counter measures dan dapat ditembakan dari multiplatform.
Sumber : TSM