 |
| P-8A Poseidon |
Boeing akan memperkuat Angkatan Laut Amerika Serikat dan Angkatan Udara Australia (RAAF) dengan kemampuan patroli maritim, dengan membangun 20 pesawat P-8A Poseidon tambahan menyusul pesanan Angkatan Laut AS senilai $ 2,5 miliar yang diumumkan hari Kamis (28/01).
Kontrak untuk Lot 7 dari total catatan Program P-8A, meliputi 16 pesawat untuk Angkatan Laut AS dan pesawat empat untuk RAAF. Pesawat awal milik RAAF sejumlah empat pesawat P-8A termasuk dalam pemberian kontrak Lot 6 pada Agustus 2015.
"Kami terus mendengar umpan balik dari para pelanggan Angkatan Laut kami mengenai kemampuan luar biasa dari P-8A," kata James Dodd, wakil presiden Boeing dan manajer program dari Program P-8. "Skuadron-skuadron yang mengoperasikannya memberitahu kami bahwa pesawat itu melebihi harapan mereka. Kami berharap dimasa depan untuk dapat menyediakan lebih banyak kemampuan untuk armada (AL AS) dan ke Australia"
Pemberian kontrak terbaru ini menempatkan Boeing pada kontrak untuk membangun 78 pesawat Poseidon untuk Angkatan Laut AS dan delapan untuk Australia, dengan 33 pesawat Poseidon telah dikirim ke Angkatan Laut AS sampai saat ini. Pesawat Lot 7 akan mulai pengirimannya pada akhir 2017.
Dibuat berdasarkan pesawat komersial Boeing Next-Generation 737-800 , P-8A menawarkan kemampuan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, intelijen, surveillance dan reconnaisance paling canggih di dunia. Angkatan Laut AS telah memiliki empat skuadron patroli P-8A sejak pengoperasiannya dimulai pada tahun 2013.
Partisipasi Australia dalam program P-8A dimulai pada 2009 ketika pemerintah Australia menandatangani seri pertama dalam serangkaian nota kesepahaman untuk bekerja dengan Angkatan Laut AS pada desain sistem dan pengembangannya. Angkatan Laut AS dan RAAF juga mendirikan kantor program bersama yang beroperasi di Naval Air Station Patuxent River, Md. P-8A pertama Australia akan diserahkan ke RAAF pada akhir 2016.
Sumber : http://navyrecognition.com/
