Disintegrasi Bangsa Tetap Jadi Ancaman NKRI - Radar Militer

24 Februari 2016

Disintegrasi Bangsa Tetap Jadi Ancaman NKRI

Aksi Teatrikal
Aksi Teatrikal

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan, yang paling bahaya dihadapi Negara Indonesia adalah adanya ancamanan disintergrasi bangsa.
"Bahaya disintegrasi masih tetap menjadi ancaman bagi bangsa dan negara kita," kata Yusril di akun Twitter @Yusrilihza_Mhd, Senin (22/2/2016).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini menjelaskan di samping faktor internal, ada saja bangsa dan negara lain yang tidak senang dengan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Karena itu nasionalisme harus tetap kita jaga dan pelihara. Jangan lengah dan jangan mudah terprovokasi," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) Bambang Wibawarta menjelaskan, dunia pendidikan menjadi sasaran empuk paham radikalisme. Isu terorisme telah menjadi fenomena global yang meresahkan masyarakat dunia.
"Terorisme merupakan salah satu bentuk kejahatan terkejam yang dilakukan tanpa belas kasihan. Korban tewas juga tidak sedikit dan mendatangkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga korban atas kehilangan seketika," kata Bambang, di Depok, Kamis 12 Februari 2016.
"Tujuan terorisme tidak lain adalah untuk mendatangkan teror atau ketakutan pada masyarakat. Sehingga penanganan atas tindak pidana terorisme perlu mendapat perhatian khusus guna memberikan kebijakan yang holistik, baik pencegahan dan penindakannya," imbuhnya.
Saran Yusril dalam Menjaga NKRI dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Sebuah peribahasa lama, hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, tetaplah ada di sini, di negeri ini. Bisa menjadi pelajaran bahwa bagaimanapun senangnya hidup di negeri orang, masih lebih senang hidup di negeri sendiri.
Peribahasa itu dikatakan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra, di akun Twitter @Yusrilihza_Mhd, dalam merespons bahaya disintegrasi yang masih menjadi ancaman keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Karena itu walaupun kita berbeda pendapat, janganlah kita memandang sesama saudara sebangsa sebagai musuh. Tetaplah kita bersatu," kicau Yusril, Senin (22/2/2016).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini mengingatkan, bahwa kritikan dan masukan baik kepada personal maupun kelompok, harus dijadikan bahan perbaikan.
"Setiap kritik haruslah dipandang sisi positifnya untuk melakukan perbaikan. Negara ini milik semua komponen bangsa tanpa kecuali. Renungkanlah, jaga persatuan, jangan kita berpecah belah," tandasnya.

Sumber : http://nasional.sindonews.com/read/1087189/14/yusril-tegaskan-disintegrasi-bangsa-tetap-jadi-ancaman-nkri-1456090437

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb