Mao Zedong |
Suatu dokumen intelijen yang disebut-sebut sebagai salah satu data paling rahasia milik Uni Soviet, terungkap ke publik. Diktator Soviet Joseph Stalin, ternyata suka mencuri feses atau kotoran milik pemimpin negara lain demi memata-matai kepribadian mereka.
Pemimpin negara yang pernah dicuri fesesnya adalah Pendiri Partai Komunis China, Mao Zedong. Pada musim dingin 1949, Mao diundang ke pesta ulang tahun Stalin. Ia dijamu dengan sangat baik oleh tuan rumah, bahkan dibuatkan toilet khusus selama 10 hari kunjungannya ke Rusia.
Tanpa disadari, semua itu dirancang Stalin untuk mempelajari segala sesuatu tentang Mao. Mulai dari karakter, hingga penyakit Mao semua bisa dideteksi oleh tim ilmuwan di laboratorium khusus.
“Hasil ekskresi Mao otomatis masuk ke dalam kotak rahasia. Bukan diambil dari selokan. Sampelnya kemudian diteliti di bawah mikroskop,” ungkap mantan agen intelijen Soviet, Igor Atamanenko, dilansir dari Telegraph, Jumat (29/1/2016).
Pada masa itu, terang Atamanenko, Soviet belum memiliki alat penyadap seperti sekarang. Untuk itu, para ahli mengusulkan cara mengorek informasi yang luar biasa, dengan cara mempelajari kotoran mereka.
“Misalnya, jika dari feses mereka terkandung asam amino Triptofan dalam tingkat tinggi, mereka menyimpulkan bahwa orang itu tenang dan mudah didekati. Tapi jika kadar potassium dalam kotorannya rendah, mereka melihatnya sebagai sosok yang mudah gugup dan menderita insomnia,” papar dia.
Setelah diteliti oleh Lavrenti Beria, ketua laboratorium yang dimaksud pada masa itu, dan timnya, kotoran Mao menunjukkan hasil yang biasa-biasa saja. Setidaknya, bagi Stalin kepribadian Presiden pertama China itu tidak menakjubkan dan tidak sesuai keinginannya.
Alhasil, penandatanganan kesepakatan antara keduanya dibatalkan secara sepihak oleh Stalin. Demikian yang dilaporkan oleh Shanghaiist.
Sejarawan David Halberstam pernah menulis, Mao memang sempat marah karena diminta Stalin menunggu di Hotel Metropole lama sekali.
“Sampai-sampai ia mengatakan, ‘saya kemari untuk lebih dari sekadar makan dan buang kotoran’,” ungkitnya.
Hal unik semacam ini, tak diteruskan oleh suksesor Stalin, Nikita Khrushchev. Cara spionase semacam itu dinilai norak dan tidak berguna, sehingga akhirnya laboratorium tersebut sudah ditutup.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/01/29/18/1300575/stalin-mata-matai-mao-zedong-dari-kotorannya