Typhoon Royal Air Force |
Royal Air Force (RAF) Inggris berencana untuk membentuk unit elit pilot pesawat tempur untuk meningkatkan keterampilan aerial combat (tempur udara) untuk melawan ancaman potensial, surat kabar Inggris Sunday Times melaporkan pada 31 Januari. Skuadron baru ini merupakan bagian dari ekspansi (perluasan) armada Typhoon Royal Air Force, dari lima menjadi tujuh skuadron, sebagaimana diumumkan November lalu.
Peningkatan ini berarti setiap skuadron sekarang dapat mengkhususkan diri dalam salah satu dari beberapa peran "yang diprioritaskan", The Sunday Times melaporkan.
Beberapa skuadron akan menjadi ahli dalam memukul pasukan musuh dengan rudal presisi Brimstone, sementara yang lain akan menggunakan rudal jelajah Storm Shadow atau melakukan tempur udara-ke-udara.
Setelah selama dua dekade pilot RAF terutama melaksanakan misi pemboman terhadap gerilyawan di Irak dan Afghanistan, para komandan RAF memutuskan perlu untuk meningkatkan keterampilan tempur udara mereka untuk melawan ancaman potensial dari pesawat tempur Rusia baru yang berpatroli di Suriah dan Eropa Timur.
Air Vice-Marshal Gary Waterfall, komandan Air Combat Group RAF, bulan ini menyebutkan apa yang disebut sebagai misi "Red Air" sebagai peran "prioritas".
Red Air adalah julukan dari unit elit instruktur yang berperan sebagai pesawat tempur musuh melawan siswa pada sekolah pilot tempur AL AS Top Gun, yang terkenal di tahun 1986 karena film Hollywood yang dibintangi oleh Tom Cruise.
Awak Typhoon yang akan mengambil alih peran "Red Air" berasal dari Squadron 100 yang berbasis di RAF Leeming di North Yorkshire, yang menggunakan jet subsonik tahun 1970-an Hawk.
Para awak tersebut akan menempatkan pilot lain dalam pertempuran udara simulasi, baik di udara atau pada jaringan simulator hi-tech.
Berita ini muncul setelah surat kabar melaporkan bahwa pejabat militer dan intelijen Inggris pekan lalu melakukan misi pengintaian rahasia ke Libya untuk merencanakan serangan udara RAF terhadap teroris ISIS di negara Afrika utara yang bergolak tersebut.
Sumber : http://airrecognition.com/