Presiden Jokowi Gelar Rapat Penguatan TNI - Radar Militer

25 Februari 2016

Presiden Jokowi Gelar Rapat Penguatan TNI

Helikopter AH-64E Apache Guardian
Helikopter AH-64E Apache Guardian

Presiden Joko Widodo serta sejumlah menteri dan pimpinan TNI melakukan rapat terbatas membahas penguatan TNI.
"Kami melihat postur TNI ini perlu dilakukan penguatan dan negara kita yang sangat besar dan juga sekarang ini ketahanan dan pertahanan negara sangat penting," kata Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, ditemui di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa siang.
Menurut dia, presiden berkoordinasi dengan menteri dan pejabat TNI untuk mengetahui kekuatan lembaga itu. Di antara hadirin terdapat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM, Luhut Pandjaitan, dan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Kesiapan arsenal militer dan sistem kesenjataan TNI, kata Anung, perlu diperhatikan sebagai kesiapan dini di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
"Jadi dalam konteks itulah kemudian diperlukan TNI yang kuat, alutsista yang kuat dan prajurit yang siap tempur," kata dia.
Dalam rapat itu Jokowi juga meminta agar perencanaan dan belanja arsenal dan sistem kesenjataan harus dipertimbangkan secara matang.
Di Asia Pasifik, Indonesia termasuk negara yang tidak banyak membelanjakan uangnya untuk arsenal dan sistem kesenjataan militer.
Jokowi Janji Naikkan Anggaran TNI Menjadi Rp 250 T
Presiden Joko Widodo menjanjikan kenaikan anggaran untuk TNI sebesar 1,5 persen dari PDB dengan syarat pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai angka di atas enam persen. Angka 1,5 persen dari PDB tersebut, berdasarkan hitungan Jokowi, akan setara dengan Rp 250 triliun.
"Ini jumlah yang sangat besar," ujarnya saat membuka rapat terbatas tentang penguatan TNI di Kantor Presiden, Selasa (23/2).
Jokowi memaparkan, saat ini anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk TNI hanya sebesar 1,1 persen dari PDB. Tahun lalu, nilainya lebih kecil lagi, yakni hanya 0,89 persen dari PDB.
Jokowi menyadari untuk menciptakan TNI yang kuat harus didukung dengan kelengkapan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang lengkap dan modern. Oleh karenanya, negara mau tak mau harus menambah anggaran untuk TNI.
Kendati begitu, sebelum ada kenaikan anggaran menjadi 1,5 persen dari PDB, ia menginginkan panglima TNI membuat perencanaan yang matang terlebih dahulu. "Harus ada rencana yang matang dan detil sehingga anggaran itu betul-betul digunakan dengan tepat guna," kata Presiden.

Sumber : http://www.antaranews.com/berita/546644/presiden-joko-widodo-gelar-rapat-penguatan-tni

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb