Kelompok Teroris Santoso Terus Cari Celah dari Operasi Tinombala - Radar Militer

11 April 2016

Kelompok Teroris Santoso Terus Cari Celah dari Operasi Tinombala

Teroris Santoso
Teroris Santoso

Operasi Tinombala 2016 sejauh ini masih berupaya untuk melacak keberadaan kelompok Santoso di wilayah hutan pengunungan Kabupaten Poso. Namun, sampai saat ini kepastian keberadaan kelompok itu justru semakin sulit dipastikan.
Mulanya, kelompok Santoso hidup di pegunungan dan hutan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sejak tiga tahun terakhir. Berdasarkan rilis yang diterima wartawan dari tim Operasi Tinombala 2016, setidaknya ada tujuh sumber logistik tim Santoso.
Mereka mendapat kiriman logistik dari kurir yang tinggal di kota. Kemudian menjarah kios-kios di perkampungan sekitar hutan. Lalu tumbuhan di hutan, berupa ujung rotan dan ujung batang pohon pinang.
Demi memenuhi kebutuhan logistik, kelompok Santoso juga menjarah bahan makanan milik warga sipil yang disimpan di gubuk kebun. Tanaman di kebun warga seperti jagung, labu, kubis, dan kacang juga disasar. Mereka juga menyandera warga sipil.
Selain itu, kelompok Santoso mengonsumsi hewan yang ditemukan di hutan. Ironisnya, hewan dilindungi seperti anoa, kuskus, dan burung rangkong ikut jadi santapan.
Pada awal Maret 2016, tim Operasi Tinombala mengklaim kelompok Santoso telah terkepung di hutan pegunungan desa torire, kecamatan lore tengah. Tapi kini, keberadaan kelompok itu justru bisa berada di mana saja yang menjadi wilayah pelaksanaan operasi.
Untuk diketahui, pada 21 maret 2016, seorang DPO anggota kelompok Santoso yang sedang meminta makan kepada masyarakat ditangkap di Wuasa, Kecamatan Lore Utara oleh anggota personel TNI. Berselang 4 hari kemudian, giliran warga di Desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur melaporkan kehadiran dua orang tidak dikenal yang meminta makan pada 25 maret 2016.
Dan pada 1 April, giliran warga Sangginora di Kecamatan Poso Pesisir Selatan dikejutkan kehadiran empat orang tidak dikenal yang dua diantaranya bersenjata api.
Penanggungjawab Operasi Tinombala 2016 Brigjend Rudi Sufahriadi yang juga merupakan pejabat kapolda sulawesi tengah membenarkan kemunculan OTK itu, tapi ia menyebutnya masih dalam wilayah operasi.
“Betul warga menemukan beberapa OTK yang ada di wilayahnya, kita tetap melakukan pengejaran, tapi dia tetap masih dalam tempat yang kami awasi, karena tempatnya cukup luas, dia masih di dalam itu (wilayah operasi), dan ini kita lakukan perubahan strategi,” ujar Rudi.
Sebagaimana diketahui, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebelumnya menegaskan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso alias Abu Wardah yang berdomisili di Poso, Sulawesi Tengah sudah terdesak.
Gatot mengatakan, nasib kelompok radikal yang kerap mengancam keamanan dan ketentraman masyarakat itu tinggal menunggu waktu saja. "Mereka sudah terjepit dan terkurung, tinggal menunggu waktu saja," kata Gatot.
Sementara, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan mengtakan, Sanotoso Cs sudah melemah dan memecah diri menjadi tiga kelompok kecil. "Pengejaran masih terus berlangsung, sekarang mereka sudah terpecah jadi tiga kelompok, kita harap secepatnya selesai," ujarnya.
Lantas, kapan aparat gabungan yang bertugas di lapangan benar-benar berhasil meringkus Santoso Cs?

Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/04/09/337/1358265/top-of-the-week-santoso-cs-terus-cari-celah-dari-operasi-tinombala

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb