Kisah Akil, Tim Pencari Logistik Kelompok Santoso yang Lari dari Hutan Poso - Radar Militer

29 April 2016

Kisah Akil, Tim Pencari Logistik Kelompok Santoso yang Lari dari Hutan Poso

Irfan Maulana alias Akil alias Papa Kembar
Irfan Maulana alias Akil alias Papa Kembar
Kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah pecah kongsi. Satu persatu anggota ingin melepaskan diri dari kelompok yang saat ini bersembunyi di Pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah tersebut.

Sayang keluar dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur ternyata tak mudah. Santoso mengancam akan membunuh siapapun yang keluar dari kelompok pimpinannya. Meski dilarang beberapa pengikut Santoso nekat kabur.

Pada Senin kemarin satu pengikut Santoso yakni Irfan Maulana alias Akil alias Papa Kembar lari dari hutan dan menyerahkan diri ke Satuan Tugas Operasi Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI.

Seperti apa ceritanya?

Akil mulai bergabung dengan kelompok Santoso pada Juli 2015. Bersama kelompok Santoso Akil ikut latihan militer di salah satu bagian Pegunungan Biru, tepatnya di atas Dusun Tamanjeka, Poso Pesisir.

Pada 17 Agustus 2015 aparat gabungan TNI-Polri menggerebek tempat latihan militer tersebut yang membuat kelompok Santoso kocar-kacir. Namun kelompok ini bisa bergabung kembali. Saat itulah Akil menyatakan keinginannya untuk keluar dari kelompok Santoso. Dia ingin kembali ke keluarganya di Tamanjeka.

"Namun Santoso justru marah dan mengancam supaya tersangka tetap bertahan untuk bergabung, karena alasan akan mengancam keamanan kelompoknya. Dan Fatwa Santoso bahwa siapapun yang keluar dari kelompok mereka, maka dianggap murtad dan akan dibunuh," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/4/2016).

Gagal lepas dari kelompok Santoso, Akil mendapatkan tugas di lapisan terluar alias tim pengintai pencari logistik. Dia bersama Barok, Kholid, Ali Kalora, Romji, Zaid, bersama beberapa orang Uighur ditugaskan mencari logistik dengan cara mencuri, merampas dan merampok hasil kebun masyarakat. Seperti nanas, pisang dan aneka buah lainnya.

Saat mencari logistik, Akil, Brother dan Jaelani sempat tersesat di hutan. Santoso dan beberapa pengikutnya mengira bahwa Akil telah berkhianat. Santoso pun memerintahkan anak buahnya mencari mereka bertiga. Bila benar berkhianat, Santoso pun memerintahkan mereka untuk dibunuh.

Setelah ditemukan, Akil, Brother dan Jaelani tak jadi dibunuh tapi mereka dikucilkan dan selalu diawasi. "Tersangka (Akil) dikucilkan dan selalu diawasi sehingga hal-hal penting tersangka tidak pernah dilibatkan," papar Hari.

Awal tahun 2016, kelompok Santoso mulai terdesak. Mereka bergeser ke wilayah Napu di Palu untuk menghindar dari pengejaran aparat dan membuka jalur logistik baru. Kontak senjata antara Satgas Tinombala dengan kelompok Santoso pada 28 Februari 2016 yang menyebabkan Akil terpisah dengan teman-temannya di tim pengintai.

Akil bersama tiga temannya berusaha menghindari aparat dan kembali ke Tamanjeka di Poso Pesisir. Mereka tiba di Tamanjeka pada 8 April 2016. "Jadi selama kurang lebih 38 hari, Akil bersama 3 temanya menyusuri gunung dan hutan tanpa bertemu dengan masyarakat dan bertahan hidup dengan cara survival, sampai akhirnya tersangka melihat kampung Tamanjeka di bawahnya. Kemudian tersangka pada saat malam hari, diam-diam pergi meninggalkan teman-temannya dan turun pulang ke rumah tersangka," kata Hari.

Sampai di rumah mertua, tersangka menderita sakit selama kurang lebih 5 hari. Dia pun mengutarakan keinginannya untuk menyerahkan diri kepada aparat. "Selanjutnya mertua menghubungi kepala Dusun dan menyampaikan keinginan menantunya, dan oleh kepala dusun ditindaklanjuti dengan proses penyerahan diri tersangka kepada aparat satgas Tinombala," papar Hari.

Sumber : https://news.detik.com/berita/3198007/kisah-akil-tim-pencari-logistik-kelompok-santoso-yang-lari-dari-hutan-poso

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)