Reuters: Vietnam Negosiasi Pembelian 12 Pesawat Tempur Gripen atau Rafale - Radar Militer

27 April 2016

Reuters: Vietnam Negosiasi Pembelian 12 Pesawat Tempur Gripen atau Rafale

 Pesawat Tempur Gripen
 Pesawat Tempur Gripen 
Menurut Reuters, Vietnam telah melakukan negosiasi awal dengan grup Swedia Saab dan Dassault dari Perancis untuk pembelian setidaknya 12 pesawat tempur.
Dalam rilis berita tanggal 22 April 2016, Reuters (UK), mengatakan bahwa karena meningkatnya aksi Tiongkok yang semakin tegas di Laut Cina Selatan, negara-negara Asia Tenggara akan mempercepat upaya penggantian pesawat tempur yang telah usang dan membuka jalan bagi transaksi bernilai multi-miliar dolar untuk perusahaan untuk mendapatkan keuntungan besar dari produksi senjata.
Menurut Reuters, meskipun anggaran pertahanan negara-negara di Asia Tenggara cukup ketat, tetapi mereka sangat "sibuk berbelanja" setelah periode jeda selama 5 tahun. Sumber terpercaya dari industri pertahanan dan dekat dengan pemerintahan mengatakan bahwa dalam beberapa bulan mendatang mungkin akan ada transaksi multi-miliar dolar dari Malaysia dan Vietnam.
Pada pameran senjata yang diselenggarakan di Kuala Lumpur pekan ini, akan menarik banyak pembeli dan pemasok senjata seperti Rusia, Prancis, Inggris, Tiongkok, Pakistan dan Amerika Serikat.
Acara ini diadakan setiap dua tahun, para peserta diperkirakan akan lebih ramai dari sebelumnya.
Malaysia berencana untuk mengganti pesawat tempur MiG-29, setelah bertahun-tahun terjadi penundaan. Kuala Lumpur mungkin akan memesan hingga 18 jet tempur, dengan kesepakatan berpotensi senilai lebih dari $ 2,5 miliar, kata sumber terpercaya dari industri pertahanan kepada Reuters.
Pilihan pesawat tempur lain termasuk, seperti Saab Gripen, Eurofighter Typhoon, Sukhoi Su-30 Rusia dan JF-17 hasil kerjasama Tiongkok-Pakistan. Pihak Perancis cukup optimis tentang kemampuan untuk memenangkan kontrak untuk pesawat Rafale, tetapi kontraktor lainnya juga memiliki harapan yang sama.
"Kami berharap dapat menjadikan Malaysia negara kesembilan yang membeli pesawat Typhoon," kata John Brosnan, kepala konglomerat BAE Systems.
Kementerian Pertahanan Malaysia tidak memberikan komentar apapun mengenai pembicaraan tersebut.Reuters menambahkan bahwa Vietnam, yang memilih alternatif pemasok diluar mitra tradisionalnya, Rusia, menjadi salah satu negara yang masuk daftar pembeli.
Beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Vietnam telah melakukan negosiasi awal dengan grup Swedia Saab dan Dassault dari Perancis untuk merencanakan pengadaan setidaknya 12 pesawat tempur. Informasi ini bocor dari pejabat di industri pertahanan dan sumber terpisah yang dekat dengan masalah negosiasi di pemerintahan.
Sumber dari industri pertahanan mengatakan bahwa Vietnam juga sedang melakukan negosiasi dengan Moskow untuk pembelian beberapa pesawat tempur Su-35. Sementara itu grup resmi eksportir senjata Rusia Rosoboronexport menolak untuk mengomentari hal negosiasi dengan Vietnam.
Para pejabat Vietnam jarang mengomentari isu pengadaan persenjataan, dan tidak memberikan komentar pada pertanyaan dari Reuters.

Sumber : http://uk.reuters.com/article/uk-asean-aerospace-southchinasea-idUKKCN0XI2WQ

Bagikan artikel ini

1 komentar

  1. Semogga bisa belajar dari vietnam cara unruk membeli alutsista

    BalasHapus

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb