MPR : Perang Tanpa Senjata Telah Terjadi di Indonesia - Radar Militer

29 Mei 2016

MPR : Perang Tanpa Senjata Telah Terjadi di Indonesia

Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika
Dalam perkembangan lingkungan dunia saat ini, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang melihat Indonesia dengan segala kekayaan alamnya sebagai sumber kehidupan masa depan dunia.
Karena itu, ia menyatakan wajar banyak negara yang ingin menguasai Indonesia. "Jika zaman dulu untuk menguasai sebuah negara dilakukan dengan cara yang konvensional, yakni dengan perang bersenjata, maka saat ini bentuknya tidak lagi seperti itu," kata Oesman Sapta dalam sambutannya saat menyosialisasikan empat pilar MPR di Lapangan Benteng, Medan, Jumat (27/5/2016).
Mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia itu menyebut perang yang terjadi saat ini adalah perang asimetris.
"Yakni perang yang tidak menggunakan senjata, namun meliputi aspek yang lebih luas, baik yang menyangkut ideologi, politik, sosial, budaya, geografis,demografis, maupun SDA-nya," terangnya.
Perang seperti ini, sambungnya, justru sangat berbahaya. Sebab, tanpa merasa, sebuah negara tiba-tiba kita tidak dapat hidup merdeka.
"Dan tanpa banyak yang menyadari, perang itu sebenarnya sudah dilancarkan dan terjadi di republik ini," kata pria yang akrab disapa Oso ini.
Dari kunjungannya ke berbagai daerah, secara kasat mata Oso melihat bahwa Indonesia telah menjadi sasaran perang asimetris. "Sebagai bukti yang dapat saya sampaikan adalah, adanya sekelompok masyarakat yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya," terangnya.
Selain itu, juga didapati penyebaran pemahaman bahwa menghormati bendera dan menghormati pemimpin bangsa yang berbeda keyakinan agama adalah dosa.
"Munculnya konflik-konflik di masyarakat dengan isu SARA sebagai pemicunya dan ditetapkannya perda-perda yang bersifat diskriminatif dan tidak bersumber dari Pancasila," imbuhnya.
Selain itu, adanya peraturan perundang-undangan yang memberi keleluasaan kepentingan asing menguasai sumber daya alam, juga menjadi permasalahan tersendiri serta kebanggaan masyarakat kita terhadap produk asing dibandingkan produk dalam negeri.
"Intervensi asing itu sesuai dengan kebutuhan dunia. Sekarang saya tanya, berapa rakyat kita? Sekira 250juta. Jadi jangan pikir pasar Asean, lebih baik pikirkan dulu pasar kita," tandasnya.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/05/27/337/1399779/mpr-perang-tanpa-senjata-telah-terjadi-di-indonesia

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb