Kapal Combat Boat Patroli Keamanan Laut TNI AL |
Media online kemarin diramaikan dengan berita diamana Patkamla (Patroli Keamanan Laut) Combat Boat dari Pangkalan TNI AL berhasil "mencegat" konvoi kapal perang China yaitu satu kapal FFG 571 Yuncheng (Type 054A Jiangkai II frigate) dan kapal selam 409 pada posisi 1 13 711 U - 103 21 014 baringan 009 dari pulau Takong jarak 1,4NM. Diberi tanda kutip pada "mencegat" karena sesungguhnya Kapal Perang AL China itu sudah mengikuti prosedur standar saat melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia, seperti halnya kapal perang negara lain yang melintasi wilayah Indonesia yang strategis.
Penulis kali ini tidak hendak berpolemik dan terjun dalam hingar bingar mengenai kejadian yang ini, sesuatu yang sudah sesuai adab hubungan Angkatan Laut antar negara (lain cerita soal insiden Natuna). Yang ingin disoroti adalah alutsista yang digunakan oleh Patkamla, yaitu Combat Boat. Kapal dengan manuver lincah ini merupakan salah satu alutsista terbaru yang dibeli oleh TNI AL pada tahun 2016 dan ditempatkan di seluruh Pangkalan TNI AL di Indonesia. Combat Boat milik TNI AL ini speknya sebenarnya sama persis dengan Combat Boat yang dibeli oleh TNI AD.
Pabrikan pembuatnya pun sama dengan Combat Boat TNI AD, yaitu PT Tesco Indomaritim yang berkantor di Jakarta. Fasilitas produksi Tesco sendiri terletak di Bekasi. Bodi kapal seluruhnya dibuat dari alumunium D-18, dengan panjang kapal 18 meter, lebar 4,5 meter, draft atau sarat kapal 0,9 meter, dan bobotnya kurang lebih 20 ton serta kapasitas tangki bahan bakar sebesar 3.000 liter. Combat boat sendiri dioperasikan hanya dengan 4 ABK dan mampu membawa total 22 orang pasukan, yang dapat didaratkan di pantai melalui pintu di lunas Combat Boat.
Soal sistem persenjataan, Combat Boat mampu mengusung sepucuk senapan mesin berat 12,7mm. Alternatifnya, seperti pernah didemokan oleh PT Tesco, Combat Boat dapat dilengkapi sistem RCWS CROWS yang bisa dipasangi sepucuk M2HB atau pelontar granat Mk19 Mod 0. IndoMIL tidak melihat adanya persenjataan yang terpasang pada Combat Boat yang melakukan shadowing atas kapal Tiongkok tersebut, jadi kemungkinan persenjataan yang dibawa adalah senjata ringan seperti senapan M16A1 atau AK-47 milik personel TNI AL.
Pembaca bisa bayangkan, Combat Boat Patkamla tentu terlihat cilik nan mini di hadapan frigat Yuncheng dan kapal selam Tiongkok. Andalannya hanya pada nyali awak dan kecepatan serta manuvernya, dimana Combat Boat dapat diajak ngebut sampai kecepatan 40-45knots, cukup untuk kabur dari kejaran lawan dan menghindari tembakan. Combat Boat juga didesain untuk dapat berbelok tiba-tiba dan bermanuver zig-zag. Dari buih yang ditimbulkan, Combat Boat Patkamla memang tampak sekali ngebutnya saat beroperasi di laut lepas.
Mengingat kebutuhan pemakaian TNI AL yang akan menghadapi tingkat ancaman yang lebih besar di lautan, tentunya besar harapan bahwa Combat Boat yang jadi jatah Lanal akan diperkuat dengan sistem senjata yang lebih besar, misalnya kanon 20mm GIAT 15A Ultralight 20mm yang memiliki jangkauan sampai 2.000 meter. Yang lebih penting lagi, penghargaan harus diberikan pada TNI AD dan TNI AL yang telah memberdayakan industri galangan dalam negeri terutama dalam peningkatan pertahanan dan keamanan. Di luar Indonesia, AL Malaysia juga mengoperasikan kapal sejenis dengan tipe CB90 HEX yang masih harus diimpor dari Swedia. (
Aryo Nugroho)
Aryo Nugroho)
Sumber : http://indomil.com/ini-dia-sosok-kapal-combat-boat-pakamla-pencegat-kapal-selam-tiongkok/