HMAS Perth (FFH 157) |
Kapal Angkatan Laut Australia, HMAS Perth III, merupakan kapal fregat kelas Anzac yang melakukan kegiatan tabur bunga memperingati pertempuran di Selat Sunda 74 tahun silam. Kapal perang bermuatan 192 personel ini telah banyak beroperasi di beberapa negara, terutama membantu pengawasan keamanan wilayah maritim.
"Kami berlayar dari Perth ke Indonesia dari sekitar satu minggu yang lalu. Banyak misi yang sudah kami lalui, misalnya tahun lalu kami melakukan pengamanan di Laut China Selatan, kemudian di perairan dekat Singapura dan Malaysia. Kami juga mengunjungi Kamboja dan Thailand," kata Kapten Ivan Ingham, Komandan HMAS Perth III, Rabu, 15 Juni 2016.
Kapten Ingham menjelaskan, Perth III juga setelah ini akan melakukan pelayaran ke wilayah Timur Tengah, tepatnya ke perairan Mediterania.
"Meskipun kapal ini tidak terlalu besar, tetapi kami punya pasukan terbaik dan peralatan yang sangat memadai. Hubungan kekeluargaan antara anak buah kapal juga sangat baik. Di sini kami punya fasilitas internet, televisi kabel, perpustakaan buku, dan tentunya alat militer yang canggih," ujar Ingham.
Dalam kesempatan yang sama, Atase Militer Kedutaan Besar Australia, Nick Hart, mengatakan bahwa hubungan militer antara Indonesia dan Australia saat ini sangat baik.
"Kami diterima dengan baik dan menerima juga bantuan dan dukungan dari indonesia. Contohnya ada beberapa amggota AL Australia yang mengikuti konferensi tahun lalu di Jakarta. Saat ini juga ada beberapa anggota AL Indonesia yang membantu acara tabur bunga ini," kata Hart.
RI-Australia Kerja Sama Angkat Bangkai Kapal Perang Dunia II
Australia dan Indonesia menjalin kerja sama untuk mengangkut bangkai kapal HMAS Perth I yang tenggelam di perairan Selat Sunda pada 1 Maret 1942 akibat bertempur dengan AL Jepang.
Juru Bicara Museum Maritim Nasional Australia, Kieran Hosty mengatakan, pengangkatan bangkai kapal perang milik Australia ini untuk diabadikan sebagai bukti sejarah.
Menurutnya, langkah pertama yang dilakukan untuk mendokumentasikannya adalah dengan melakukan penyelaman di situs Perth I, yang berada di perairan Selat Sunda.
"Operasi seperti ini pasti sulit dan berbahaya. Waktunya harus ditentukan dengan mempertimbangkan kekuatan arus air laut bawah. Namun demikian, kami telah membicarakan hal ini dengan Indonesia. Kami perkirakan akan dilakukan penyelaman pada akhir tahun ini," tutur Hosty, di atas kapal HMAS Perth III, Rabu, 15 Juni 2016.
Pusat Penelitian Arkeologi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bekerjasama dengan Musem Maritim Nasional Australia nantinya akan mendokumentasikan bangkai kapal tersebut untuk keperluan pendidikan.
Foto yang diperoleh selama ini akan membantu pihak berwenang menentukan kondisi bangkai kapal. Bukti visual ini kemudian akan digunakan sebagai ilustrasi kisah HMAS Perth I dan USS Houston untuk generasi mendatang. Ada harapan besar, area tersebut pada akhirnya akan dinyatakan sebagai zona konservasi maritim.
"Segala sesuatunya harus kita lakukan dengan hati-hati dan penuh hormat, mengingat bila bangkai kedua kapal menghilang, demikian pula warisan mereka. Kecuali, kita melakukan langkah-langkah untuk melindungi mereka sekarang," kata Hosty.
Sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/785564-australia-pamerkan-kapal-fregatnya-di-jakarta