Phenma 2016 Untag Dukung Peneliti Indonesia Kembangkan Teknologi Kapal Selam - Radar Militer

20 Juli 2016

Phenma 2016 Untag Dukung Peneliti Indonesia Kembangkan Teknologi Kapal Selam

Phenma 2016 Untag
Phenma 2016 Untag 

Mayoritas wilayah Nusantara adalah laut, dan agar sistem pertahanan tetap kokoh maka kebutuhan Indonesia terhadap kapal selam sangatlah tinggi.
Selain kebutuhan jumlah, pengembang teknologi yang digunakan untuk kapal selam hendaknya juga dapat dikembangkan oleh SDM di negaranya sendiri.
Peneliti dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Muaffaq Achmad Jani, disela konferensi internasional, Physics and Mechanics of New Materials and Their Applications (Phenma) 2016, Selasa (19/7/2016) menyatakan akan mendukung Indonesia bisa menggandeng negara pencipta teknologi seperti Taiwan dan Rusia untuk meriset dan mengembangkan teknologi yang dibutuhkan untuk membuat kapal selam sendiri.
"Sebenarnya Indonesia itu bisa membuat kapal selam sendiri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT PAL dan PT Pindad apabila saling suport bisa menciptakan alat perang yang istimewah. Apabila ingin menciptakan teknologinya disini bisa menggandeng dua negara itu karena mereka bisa menciptakan teknologi kapal selam yang bagus," ujar Muaffaq.
Ketua Konferensi Phenma 2016 ini, juga mengatakan agar tidak mengeluarkan anggaran yang cukup tinggi dalam pembelanjaan alat perang yang berupa kapal selam hendaknya Indonesia membuka kerjasama untuk memberikan materi tentang hal tersebut.
"Saat ini Indonesia masih memiliki kapal selama yang jumlahnya masih minim, apabila ingin menambah otomatis harus selalu membeli. Tapi, apabila bisa menciptakannya sendiri anggaran yang akan di keluarkan negara bisa terminimalisir," kata Muaffaq.
Sementara, Peneliti asing yang terlibat pada Phenma 2016, Prof. Ivan A. Parinov dari Southern Federal University-Rusia, mengatakan jika dinegaranya pemerintah Rusia sangat mendukung perkembangan riset.
"Indonesia itu punya banyak potensi alam, sumber daya manusia (SDM) yang bisa dikembangkan, harusnya pemerintah mendukung penuh dengan perkembangan riset, seperti perijinan prosedur maupun pendanaan dan juga banyak bekerjasama dan aplikasi-aplikasi hasil penelitian," ujar Prof Ivan.
Saat ini, tambahnya. Juga diperlukan pembinaan terhadap peneliti muda. Sebab, peneliti muda ini merupakan masa depan suatu bangsa dan dalam teknologi alat tempur pihaknya juga banyak yang mumpuni . “Tentu saja membina peneliti muda yang benar-benar mau meneliti, dan riset dalam teknologi kapal selam kami sangat terbuka,” tegasnya.
Sementara, peneliti dari National Kaohsiung Marine University-Taiwan, Prof Shun Hsyung Chang mengakui besarnya potensi Indonesia dalam berbagai bidang. “Sumber daya alamnya luar biasa besar, kaya budaya, agama, dan lain sebagainya. Indonesia tinggal memanajemennya dengan baik,” ungkap Prof Chang.
“Yang penting juga bagaimana cara menyambungkan hasil riset penelitian dengan dunia industri. Di Rusia dan Taiwan, dukungan industri cukup kuat terhadap dunia riset. Indonesia harus berupaya memulainya terutama dalam menjaga kedaulatan perairannya dengan kapal selam yang bisa dihasilkan sendiri,” tambah Prof Chang. (ito/kun)
Sumber : http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/271731/phenma_2016_untag_dukung_peneliti_indonesia_kembangkan_teknologi_kapal_selam.html

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb