![]() |
Sukhoi SU-30 TNI AU |
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Roberth Rouw mengingatkan, pemerintah agar tak hanya fokus pada pemenuhan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Ketersediaan sumber energi sebagai bahan bakarnya perlu diperhatikan. Hal itu disampaikannya dalam rapat Panitia Kerja (Panja) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Prioritas Anggaran Tahun 2017 dengan Badan Pembangunan dan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan kementerian serta lembaga negara lainnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2016).
"Alutsista penting. Tapi jangan kita lupa, di dalam menyiapkan alutsista kita juga harus menyiapkan pertahanan energi kita, ini yang saya lihat masih kurang untuk perencanaan anggaran di tahun 2017," ujar Roberth.
Roberth menyatakan percuma bila Indonesia memiliki alutsista lengkap namun tak bisa dioperasikan secara optimal karena minimnya ketersediaan energi sebagai bahan bakar.
"Jangan kita beli semua terus datang, ternyata tidak ada energi bahan bakarnya, mau terbang pakai apa. Ketahanan energi kita cuma 20 hari. Kalau kita perang dua minggu, habis kita," papar Roberth.
"Energi ini juga harus diperhatikan. Jangan beli semua alutsista tapi tidak punya sumber energinya, akhirnya percuma anggarannya," lanjut dia.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2016/07/14/20543921/pengadaan.alutsista.harus.diimbangi.ketersediaan.energi