Mesir Inginkan Rudal Permukaan-ke-Udara Buk-M3 Rusia - Radar Militer

30 Oktober 2016

Mesir Inginkan Rudal Permukaan-ke-Udara Buk-M3 Rusia

Buk-M3 Rusia
Buk-M3 Rusia

Mesir telah mengirimkan permintaan resmi kepada Federal Service for Military-Technical Cooperation Rusia untuk pengadaan rudal permukaan-ke-udara (SAM) Buk-M3 dari Rusia.
Para pihak masih belum menyepakati mengenai jumlah, persyaratan dan biaya kontrak.
"Kairo telah meminta rudal Buk-M3 dari Moskow. Mesir memiliki sistem rudal hasil modifikasi Buk-M2E dan tertarik pada kemampuan tempur yang meningkat dari Buk baru, yang didemonstrasikan dalam forum Army 2016," kata sumber yang tidak disebutkan namanya di militer seperti dikutip oleh Izvestia hari Rabu (26/10).
Divisi pertama SAM Buk-M3 telah memasuki kedinasan Angkatan Darat Rusia. Perbedaannya adalah modifikasi baru yang meningkatkan jangkauan hingga 70 km dan ketinggian perkenaan sasaran hingga 35 km.
Buk-M3 dilengkapi dengan rudal baru anti-pesawat 9M317M yang memiliki kemampuan "fire and forget." Pada Buk-M3 rudal berada dalam tabung transport and launch container dan diluncurkan secara vertikal (seperti S-300) (tidak seperti model sebelumnya dimana rudal terkekspos tanpa tabung peluncur dan diluncurkan dengan peluncur yang menyudut). Radar barunya secara bersamaan dapat melacak dan dan mengarahkan rudal ke 36 sasaran.
Menurut para ahli, Buk-M3 dalam hal kemampuan tempurnya sebanding dengan versi awal S-300 yang jauh lebih kompleks. Buk baru dapat melindungi pasukan darat dari serangan pesawat dan rudal taktis jarak pendek dan menengah milik musuh.
"Ketika membuat Buk-M3, kemampuan yang dikembangkan adalah untuk menghadapi sasaran yang terbang pada ketinggian yang sangat rendah, seperti rudal taktis dan balistik, serta untuk dapat bekerja dalam kondisi jamming yang intens," kata ahli militer Mikhail Khodarenok seperti dikutip oleh sebuah berita harian .
Modifikasi baru tersebut berarti transisi ke komponen yang baru, yang menyebabkan peningkatan kapasitas sistem komputasi.
Ahli militer independen Yury Ljamin mengatakan bahwa, "Buk-M3 adalah sistem yang sangat mobile yang dirancang untuk operasi sebagai bagian dari unit tentara.
Ljamin mengatakan bahwa Mesir saat ini dalam skala besar tengah memodernisasi angkatan bersenjatanya untuk dapat melawan musuh yang kuat.
Setelah pembelian sistem buatan Rusia Antey-2500, Buk-M3 dan Tor, Mesir akan memiliki sistem pertahanan udara yang berlapis, kata Ljamin.
Kepala program "The military balance in the Middle East" di Institute for the Study of National Security (INSS) Tel Aviv, Yiftah Shapir mengatakan kepada surat kabar Rusia "Izvestia" bahwa pembelian skala besar senjata modern Mesir lebih disebabkan oleh pertimbangan prestise dan klaim di kalangan Kairo untuk menjadi pemimpin di dunia Arab.
Saat ini ancaman militer ke Mesir datang lebih banyak dari Libya dan Sudan. Di Libya, terkait dengan terorisme, dan kemungkinan konflik dengan Sudan karena air Sungai Nil.
Sumber : http://defenseworld.net/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb