 |
| Militer Filipina |
Militer Filipina menghujani kelompok pemberontak dengan bom dan tembakan artileri pada pengepungan terhadap para militan yang berafiliasi dengan ISIS di wilayah selatan negara itu. angkatan bersenjata Filipina mengatakan, sampai pengepungan hari ketiga, setidaknya 35 orang pemberontak telah dilaporkan tewas.
Beberapa pesawat OV-10B terlihat terbang berkeliling di udara sebelum menukik dan menjatuhkan muatan bomnya ke posisi-posisi pertahanan pemberontak Maute. Juru bicara militer Filipina, Filemon Tan mengatakan, kelompok ini telah menguasai dan menduduki balai kota di Provinsi Lanao.
“Siang ini, terjadi pertempuran sengit di area tersebut saat pasukan kami melakukan operasi pembersihan,” kata Tan sebagaimana dilansir Channel News Asia, Selasa (29/11/2016). Dia menambahkan, 13 prajurit terluka dalam operasi yang dimulai sejak Sabtu pekan lalu itu.
Ribuan warga telah mengungsi saat ratusan tentara yang didukung tembakan artileri dan kendaraan lapis baja bergerak mendesak para pemberontak keluar dari persembunyiannya. Pesawat-pesawat OV-10 Bronco juga dilibatkan dalam serangan besar-besaran tersebut.
Pemerintah Filipina menuduh kelompok Maute bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi pada 2 September di kampung halaman Presiden Rodrigo Duterte, Davao. Sebanyak 14 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
Beberapa anggota kelompok itu ditangkap sebulan kemudian bersama video klip yang memperlihatkan mereka bersumpah setia kepada kelompok ISIS.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/11/29/18/1553680/militer-filipina-hujani-pemberontak-dengan-bom-dan-artileri
Beberapa pesawat OV-10B terlihat terbang berkeliling di udara sebelum menukik dan menjatuhkan muatan bomnya ke posisi-posisi pertahanan pemberontak Maute. Juru bicara militer Filipina, Filemon Tan mengatakan, kelompok ini telah menguasai dan menduduki balai kota di Provinsi Lanao.
“Siang ini, terjadi pertempuran sengit di area tersebut saat pasukan kami melakukan operasi pembersihan,” kata Tan sebagaimana dilansir Channel News Asia, Selasa (29/11/2016). Dia menambahkan, 13 prajurit terluka dalam operasi yang dimulai sejak Sabtu pekan lalu itu.
Ribuan warga telah mengungsi saat ratusan tentara yang didukung tembakan artileri dan kendaraan lapis baja bergerak mendesak para pemberontak keluar dari persembunyiannya. Pesawat-pesawat OV-10 Bronco juga dilibatkan dalam serangan besar-besaran tersebut.
Pemerintah Filipina menuduh kelompok Maute bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi pada 2 September di kampung halaman Presiden Rodrigo Duterte, Davao. Sebanyak 14 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
Beberapa anggota kelompok itu ditangkap sebulan kemudian bersama video klip yang memperlihatkan mereka bersumpah setia kepada kelompok ISIS.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/11/29/18/1553680/militer-filipina-hujani-pemberontak-dengan-bom-dan-artileri
