Pesawat Pengebom AS |
Amerika Serikat, menerbangkan dua jet tempur pengebom ke atas langit Semenanjung Korea untuk unjuk kekuatan setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua ICBM, Jumat, 28 Juli 2017 yang membuat AS dan sekutunya naik darah.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Angkatan Udara Amerika, jet tempur itu terbang pada Sabtu, 29 Juli 2017, setelah Korea Utara mengklaim sukses melakukan uji coba rudal ICBM pada Jumat, 28 Juli 2017.
Rudal ICBM Korea Utara diakui oleh sejumlah pengamat pertahanan sanggup menghantam daratan Amerika. Hal tersebut membuat Presiden Donald Trump murka.
"Penerbangan jet bomber B-1B adalah respon langsung atas uji coba rudal. Sebelumnya, pada 3 Juli 2017, Korea Utara meluncurkan roket Hwansong-14," bunyi pernyataan markas pertahanan Amerika.
Pernyataan itu menerangkan, kedua bomber tersebut diterbangkan dari pangkalan militer Amerika di Guam, selanjutnya bergabung dengan jet tempur Jepang dan Korea Selatan untuk latihan militer bersama.
"Korea Utara ancaman bagi stabilitas regional," kata Komandan Angkatan Udasra Pasifik, Jenderal Terrence J.O'Shaughnessy.
Dia melanjutkan, "Jika diperlukan, kami bergerak cepat, mematikan dengan kekuatan luar biasa."
Amerika Serikat sebelumnya menerbangkan beberapa jet tempurnya untuk merespons uji coba rudal atau nuklir Korea Utara.
Seperti diberitakan kantor berita Korea Utara, KCNA, Sabtu, 29 Juli 2017, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan sangat puas setelah Hwasong-14 menjangkau ketinggian maksimum 3.725 kilometer dengan jarak tem;uh 998 kilometer sebelum mendarat di perairan Jepang.
Sumber : https://dunia.tempo.co/read/news/2017/07/31/118895719/2-pesawat-pengebom-as-unjuk-kekuatan-di-langit-korea-utara
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Angkatan Udara Amerika, jet tempur itu terbang pada Sabtu, 29 Juli 2017, setelah Korea Utara mengklaim sukses melakukan uji coba rudal ICBM pada Jumat, 28 Juli 2017.
Rudal ICBM Korea Utara diakui oleh sejumlah pengamat pertahanan sanggup menghantam daratan Amerika. Hal tersebut membuat Presiden Donald Trump murka.
"Penerbangan jet bomber B-1B adalah respon langsung atas uji coba rudal. Sebelumnya, pada 3 Juli 2017, Korea Utara meluncurkan roket Hwansong-14," bunyi pernyataan markas pertahanan Amerika.
Pernyataan itu menerangkan, kedua bomber tersebut diterbangkan dari pangkalan militer Amerika di Guam, selanjutnya bergabung dengan jet tempur Jepang dan Korea Selatan untuk latihan militer bersama.
"Korea Utara ancaman bagi stabilitas regional," kata Komandan Angkatan Udasra Pasifik, Jenderal Terrence J.O'Shaughnessy.
Dia melanjutkan, "Jika diperlukan, kami bergerak cepat, mematikan dengan kekuatan luar biasa."
Amerika Serikat sebelumnya menerbangkan beberapa jet tempurnya untuk merespons uji coba rudal atau nuklir Korea Utara.
Seperti diberitakan kantor berita Korea Utara, KCNA, Sabtu, 29 Juli 2017, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan sangat puas setelah Hwasong-14 menjangkau ketinggian maksimum 3.725 kilometer dengan jarak tem;uh 998 kilometer sebelum mendarat di perairan Jepang.
Sumber : https://dunia.tempo.co/read/news/2017/07/31/118895719/2-pesawat-pengebom-as-unjuk-kekuatan-di-langit-korea-utara