Jet Tu-154M Rusia |
Sebuah jet Angkatan Udara Rusia melakukan penerbangan observasi rendah di Washington DC dalam misi pengawasan yang disetujui oleh pejabat Amerika Serikat ( AS).
Harian Inggris, The Independent , melaporkan, pesawat tanpa senjata milik Rusia itu terbang rendah di atas Gedung Putih, markas Pentagon, dan kantor pusat CIA, Rabu (10/8/2017) waktu setempat atau Kamis (11/8/2017) WIB.
Selain itu, jet tersebut juga terbang di atas Bedminster, New Jersey, tempat Presiden Donald Trump sedang menikmati liburan dalam 17 hari ini.
Pejabat pertahanan AS mengatakan, rute yang pasti yang dilalui pesawat Rusia hanya bisa dikonfirmasi setelah misi tersebut selesai dilakukan.
Atraksi flypast, pada Rabu antara pukul 11.00 hingga 15.00 waktu setempat itu, diizinkan di bawah Perjanjian Udara Terbuka ( Open Skies Treaty) yang telah lama berjalan.
Perjanjian itu bertujuan untuk mencoba mengedepankan transparansi tentang aktivitas militer dan membantu dalam memantau pengendalian senjata.
Polisi di gedung Capitol, yakni pasukan keamanan di Kongres AS, memberikan peringatan terlebih dahulu atas sebuah "pesawat yang terbang rendah” itu, yang akan memasuki wilayah udara Washington DC.
"Pesawat itu berukuran besar dan bisa terbang langsung di atas (gedung) Capitol AS," kata pernyataan tersebut.
"Penerbangan ini akan dipantau oleh pusat komando polisi Capitol dan badan pemerintah federal lainnya," tambah pernyataan itu.
Jet Tu-154M milik AU Rusia itu juga terbang di atas Pangkalan Bersama Andrews di Maryland, yang berfungsi sebagai pangkalan utama pesawat jumbo jet kepresidenan, Air Force One.
Kemudian pesawat Rusia itu juga terbang ke utara di atas Bedminster, New Jersey, tempat Trump saat ini berada untuk menikmati liburannya selama 17 hari.
Jet Rusia tersebut juga mengamati kompleks Presiden di Camp David, Maryland, pangkalan udara Wright-Patterson di Ohio dan, pusat operasi darurat Mount Weather di Virginia.
"AS dikabari mengenai jalur penerbangan oberservasi yang direncanakan itu, berpartisipasi dalam pengembangan rencana penerbangan yang disepakati, menyertakan pengamat AS di pesawat selama penerbangan itu, dan menerima salinan foto yang diambil pesawat Rusia pada akhir misi itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada kantor berita Rusia, Tass.
"Traktat tersebut tidak menghalangi State Party yang teramati untuk mengambil tindakan mitigasi di tempat-tempat sensitif di lapangan."
Pada Mei lalu, Rusia melakukan penerbangan serupa di atas Inggris berdasarkan perjanjian Internasional, Open Skies Treaty.
Saat itu pesawat Antonov An-30B terbang dari Brize Norton di Oxford, Inggris, dengan personil Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) berada di dalamnya.
Mereka mengikuti rencana penerbangan yang telah disetujui sebelumnya oleh Kementerian Pertahanan dan RAF.
Sumber : http://www.kompas.com/