Rusia Uji Coba Rudal Pencegat S-500 Prometey - Radar Militer

26 Agustus 2017

Rusia Uji Coba Rudal Pencegat S-500 Prometey

Uji Coba Rudal Pencegat S-500 Prometey
Uji Coba Rudal Pencegat S-500 Prometey 

Rusia mencatatkan perkembangan yang sangat pesat dalam hal pengembangan sistem rudal pencegat strategisnya. Setelah S-300 dan S-400 yang dikembangkan cepat dalam satu dekade terakhir, Rusia saat ini fokus dengan pengembangan sistem terbaru yaitu S-500 Prometey yang dikembangkan oleh Perusahaan Almaz-Antey.
Pengembangan sistem pertahanan rudal dalam satu jaringan terpadu merupakan keunggulan Rusia yang selalu diprioritaskan, melebihi pengembangan sistem senjata lainnya. Rusia boleh kekurangan dana untuk pengembangan dan modernisasi militernya, namun tidak untuk urusan pertahanan udara. Ini terbukti dari pengembangan generasi baru rudal anti pesawat. Kalau tidak percaya, tengok saja bagaimana Rusia kini mulai mengekspor S-300 dan bahkan S-400, menandai bagaimana Rusia mempercayai bahwa S-500 akan memiliki kemampuan yang melebihi rudal-rudal pencegat generasi pendahulunya.
S-500 didesain sebagai rudal pencegat sasaran berupa pesawat, rudal jelajah, atau rudal balistik yang mampu melakukan pencegatan pada ketinggian tinggi, mencapai 220 kilometer. Artinya, S-500 mampu menghentikan rudal balistik di ketinggian Termosfir, sebelum rudal balistik memasuki fase masuk kembali ke atmosfir bawah dan melepaskan muatannya. Pencegatan di ketinggian tinggi memang akan meningkatkan keberhasilan pencegatan, tetapi kesulitannya juga berlipat ganda karena luasnya area dan sukarnya memprediksi lintasan rudal yang sebenarnya.
Dan kalaupun rudal balistik melepaskan muatan berupa sub-munisi MIRV (Multiple Independently Targetable Reentry Vehicle), S-500 mampu menghadapi sepuluh sasaran sekaligus, walaupun lintasannya berbeda-beda. Jangkauan S-500 sendiri mampu mencapai jarak 600 kilometer, menawarkan jangkauan yang luas untuk satu baterai rudal.
S-500 sendiri akan didukung oleh sistem radar manajemen pertempuran 91N6A(M) dan radar penjejak 96L6-TsP. Untuk menghadapi banyak sasaran sekaligus, tugas ini akan dilakukan oleh radar pengunci sasaran 76T6 dan 77T6 yang mampu menangani multi sasaran dan mengunci sasaran prioritas berdasarkan kecepatan dan kedekatannya dengan permukaan. Sama seperti S-300 dan S-400, rudal S-500 akan dibawa dalam kontainer kedap udara dan cuaca dan diangkut menggunakan truk TEL (Transporter, Erector, Launcher) kelas berat sehingga sangat mobil dan sukar diduga lokasinya.
Saat ini pengujian S-500 terus dilakukan, dan dikabarkan mencatatkan kemajuan yang sesuai dengan rencana yang telah digariskan. Seperti diungkapkan Deputi CEO Almaz Antey Vyacheslav Dzirkain, elemen-elemen dan komponen dasar S-500 telah melewati pengujian dasar, sehingga dapat dilakukan uji integrasi selanjutnya. Seluruh pengujian dilakukan di fasilitas Almaz-Antey yang terpencil di Kazakhstan.
Pasukan pertahanan rudal Rusia berharap agar mereka bisa menerima S-500 pada tahun 2019 untuk diuji, dan bisa digelar pada tahun 2020 bersama dengan S-350, S-400, dan S300V4 untuk membentuk jaringan pertahanan terintegrasi, berlapis, dan sukar ditembus oleh lawan, khususnya Amerika Serikat yang sangat gemar mengintai kekuatan Rusia.
S-500 sendiri akan digelar pertama-tama untuk melindungi Moskow dan instalasi militer prioritas lainnya. Dengan kemampuan untuk mencegat berbagai sasaran, bahkan termasuk pesawat siluman, S-500 menjadi ancaman kuat bagi pesawat intai. Tidak heran AS ingin mengembangkan pesawat intai hipersonik generasi baru untuk menembus pertahanan modern AS. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)