Korea Utara |
Harian The Yomiuri Shimbun mengabarkan Korea Utara menekan perusahaan China untuk meningkatkan ekspor bahan bakar minyak dan produk olahan lainnya sejak bulan lalu. Sejumlah dokumen dari Korea Utara juga menguatkan kabar ini.
Sumber yang dekat dengan hubungan China-Korea Utara menyatakan pemimpin Korut Kim Jong-un telah memerintahkan penimbunan bahan bakar dan melarangnya untuk didistribusikan ke pasar.
Langkah ini bisa dipandang sebagai antisipasi Korut atas sanksi anyar dari Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir laman the Straits Times, Kamis (14/9).
Keputusan pemerintah Korut ini tertuang dalam sebuah dokumen internal yang dibuat bulan lalu oleh Kementerian Ekonomi Luar Negeri Korea Utara yang mengurusi investasi asing di Korut.
Dalam dokumen itu juga dinyatakan rencana pembangunan pusat penyimpanan minyak dengan kapasitas belasan ton di pelabuhan Korut.
Seorang pengusaha China mengatakan ketika pejabat senior Pyongyang mengunjungi Negeri Tirai Bambu dia meminta perusahaan-perusahaan China bekerja sama dan menyatakan perintah soal kebijakan ini 'berasal dari atas', artinya Kim Jong-un.
Pemerintahan Kim meminta penimbunan bahan bakar ini sekitar April lalu. Perintah ini secara diam-diam dianggap sebagai 'persiapan menghadapi perang'. Saat ini bahan bakar minyak lebih banyak didistribusikan untuk militer dan harganya di pasaran sudah naik dua kali lipat sejak awal tahun ini. [pan]
Sumber : https://www.merdeka.com
Sumber yang dekat dengan hubungan China-Korea Utara menyatakan pemimpin Korut Kim Jong-un telah memerintahkan penimbunan bahan bakar dan melarangnya untuk didistribusikan ke pasar.
Langkah ini bisa dipandang sebagai antisipasi Korut atas sanksi anyar dari Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir laman the Straits Times, Kamis (14/9).
Keputusan pemerintah Korut ini tertuang dalam sebuah dokumen internal yang dibuat bulan lalu oleh Kementerian Ekonomi Luar Negeri Korea Utara yang mengurusi investasi asing di Korut.
Dalam dokumen itu juga dinyatakan rencana pembangunan pusat penyimpanan minyak dengan kapasitas belasan ton di pelabuhan Korut.
Seorang pengusaha China mengatakan ketika pejabat senior Pyongyang mengunjungi Negeri Tirai Bambu dia meminta perusahaan-perusahaan China bekerja sama dan menyatakan perintah soal kebijakan ini 'berasal dari atas', artinya Kim Jong-un.
Pemerintahan Kim meminta penimbunan bahan bakar ini sekitar April lalu. Perintah ini secara diam-diam dianggap sebagai 'persiapan menghadapi perang'. Saat ini bahan bakar minyak lebih banyak didistribusikan untuk militer dan harganya di pasaran sudah naik dua kali lipat sejak awal tahun ini. [pan]
Sumber : https://www.merdeka.com