 |
| Uji Coba Nuklir Baru Korut |
Korea Selatan (Korsel) mengatakan, uji coba nuklir ke enam Korea Utara (Korut) harus mendapat respon yang paling kuat, termasuk sanksi baru dari Dewan Keamanan (DK) PBB untuk benar-benar mengisolasi negara tersebut.
Korsel kemudian mengatakan, mereka juga telah berbicara dengan Amerika Serikat (AS) mengenai kemungkinan pengerahan alat-alat militer AS ke Seoul sebagai bagian dari respon uji coba tersebut.
"Seoul dan Washington juga membahas pengerahan aset militer strategis AS ke Semenanjung Korea, setelah Korut menentang peringatan internasional dan melakukan uji coba nuklirnya yang paling kuat yang pernah dilakukan," kata penasihat keamanan nasional Korsel Chung Eui-yong, seperti dilansir Reuters pada Minggu (3/9).
Seperti diketahui, Korut mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menguji sebuah bom hidrogen yang dirancang untuk dipasang pada rudal balistik antarbenua yang baru dikembangkan. Uji coba ini menghasilkan guncangan seperti gempa, yang dideteksi oleh sejumlah negara.
Terkait dengan guncangan besar di Korut, Jepang menuturkan guncangan ini jauh lebih dari guncangan yang ditimbulkan oleh uji coba bom yang dilakukan oleh Korut setahun lalu.
"Tremor yang disebabkan oleh dugaan uji coba nuklir di Korut setidaknya sepuluh kali lebih kuat dari yang terakhir kalinya Pyongyang meledakkan bom atom setahun yang lalu," kata Badan Meteorologi Jepang.[rm]
Sumber : https://international.sindonews.com
