Drone AT200 Buatan China |
Tidak ada yang mengira jika pesawat buatan China yang dinamai AT200 ternyata pesawat tanpa awak yang dioperasikan untuk kepentingan militer. Sekilas, tongkrongannya memang mirip pesawat komersial.
Dengan tampang seperti pesawat ringan yang biasa dicarter oleh para eksekutif perusahaan sehingga tidak seperti pesawat militer, drone AT200 yang bisa terbang pada landasan (airstrip) sepanjang 200 meter ini bisa mengangkut barang hingga 1,5 ton.
Mesin pesawat tanpa awak ini menggunakan PT6A turboprop berkekuatan 750 tenaga kuda dan dibuat oleh Pratt & Whitney, Kanda.
Meski mesinnya menggunakan mesin dari negara lain, dari sisi rancangan teknisnya, drone ini tetap dikerjakan oleh lembaga dalam negeri China: Insitute of Engineering Thrmophysics Academy of Science di Beijing.
Kehadiran drone AT200 sebenarnya telah mengejutkan militer AS. Bagaimanapun, AT200 sudah terbukti sukses diterbangkan dari Pulau Hainan ke Pulau Paracel yang berada di kawasan Laut China Selatan untuk mengantarkan logistik militer.
Baik China maupun AS serta negara-negara sekutunya masih saling memperbutkan Pulau Pacarel karena perairan di sekitarnya kaya akan minyak bumi.
Militer China juga akan mengoperasikan drone AT200 untuk melakukan patroli rutin terhadap Pulau Spartly. Selama ini pulau tersebut menjadi sengketa antara China, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Filipina dan juga Indonesia.
Yang jelas kehadiran drone AT200 yang akan terus bergentayangan di atas udara Laut China Selatan telah membuat kekuatan militer China makin tak tertandingi oleh negara-negara di Asia Tenggara. Selain itu, pesawat tanpa awak ini akan membuat ketar-ketir milier Amerika Serikat.
Sumber : http://bangka.tribunnews.com
Dengan tampang seperti pesawat ringan yang biasa dicarter oleh para eksekutif perusahaan sehingga tidak seperti pesawat militer, drone AT200 yang bisa terbang pada landasan (airstrip) sepanjang 200 meter ini bisa mengangkut barang hingga 1,5 ton.
Mesin pesawat tanpa awak ini menggunakan PT6A turboprop berkekuatan 750 tenaga kuda dan dibuat oleh Pratt & Whitney, Kanda.
Meski mesinnya menggunakan mesin dari negara lain, dari sisi rancangan teknisnya, drone ini tetap dikerjakan oleh lembaga dalam negeri China: Insitute of Engineering Thrmophysics Academy of Science di Beijing.
Kehadiran drone AT200 sebenarnya telah mengejutkan militer AS. Bagaimanapun, AT200 sudah terbukti sukses diterbangkan dari Pulau Hainan ke Pulau Paracel yang berada di kawasan Laut China Selatan untuk mengantarkan logistik militer.
Baik China maupun AS serta negara-negara sekutunya masih saling memperbutkan Pulau Pacarel karena perairan di sekitarnya kaya akan minyak bumi.
Militer China juga akan mengoperasikan drone AT200 untuk melakukan patroli rutin terhadap Pulau Spartly. Selama ini pulau tersebut menjadi sengketa antara China, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Filipina dan juga Indonesia.
Yang jelas kehadiran drone AT200 yang akan terus bergentayangan di atas udara Laut China Selatan telah membuat kekuatan militer China makin tak tertandingi oleh negara-negara di Asia Tenggara. Selain itu, pesawat tanpa awak ini akan membuat ketar-ketir milier Amerika Serikat.
Sumber : http://bangka.tribunnews.com