Pesawat Tempur Ringan A-29 Super Tucano |
Amerika Serikat telah memasok Beirut dengan dua pesawat tempur ringan A-29 Super Tucano yang dirancang untuk operasi lawan-pemberontakan (counter-insurgency - COIN), Associated Press melaporkan mengutip pernyataan Angkatan Bersenjata Lebanon.
Pesawat tersebut diserahkan ke Lebanon pada hari Senin (09/10) di pangkalan udara Hamat di utara ibukota Beirut, pihak AB Libanon mengatakan dalam sebuah pernyataan. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Pada bulan Maret tahun ini, pilot Libanon memulai pelatihan penerbangan pertama mereka dengan A-29 Super Tucano di AS. Program saat ini bertujuan untuk melatih 12 pilot dan 20 tenaga pemeliharaan untuk mengoperasikan pesawat tersebut secara independen.
AB Libanon akan menerima empat pesawat tambahan, masing-masing dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber .50.
Kesepakatan dengan Amerika Serikat juga mencakup 2.000 roket kendali laser Advanced Precision Kill Weapon System (APKWS) yang dapat ditambahkan ke A-29.
Tahun lalu, Washington mengirimkan tiga helikopter Bell Huey II, menambah menjadi 10 pesawat buatan AS di armada Libanon. AS telah memberikan lebih dari $1 miliar bantuan militer ke Libanon sejak tahun 2006.
Embraer EMB 314 Super Tucano (ALX atau A-29) adalah pesawat serang ringan turboprop yang dirancang untuk lawan pemberontakan (COIN), close air support (CAS), dan misi pengintaian udara di lingkungan dengan ancaman yang rendah, serta untuk pelatihan pilot.
Pada tahun 2011 A-29 Super Tucano memenangkan program Light Air Support (LAS) untuk memasok 100 pesawat tempur ringan ke AU AS. Namun kemenangan itu disanggah oleh pesaingnya Hawker Beechcraft yang menawarkan AT-6, dan AU AS memutuskan menunda program tersebut. Meskipun program LAS ditunda, Sierra Nevada, pembuat Super Tucano di Jacksonville Florida tetap memproduksi pesawat A-29 Super Tucano untuk AU Afghanistan.
Dirancang untuk beroperasi dalam kondisi suhu dan kelembaban tinggi dari permukaan yang sangat kasar, Super Tucano sangat lincah, memiliki jejak panas yang rendah, dan dilengkapi dengan avionik dan sistem senjata generasi keempat untuk menembakkan amunisi kendali presisi.
Sumber : TSM