TNI AU Jatuhkan Pilihan Pada C-130J Super Hercules untuk MEF Tahap 2 - Radar Militer

18 Oktober 2017

TNI AU Jatuhkan Pilihan Pada C-130J Super Hercules untuk MEF Tahap 2

C-130J Super Hercules
C-130J Super Hercules  

Sementara pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan sudah mengungkapkan rencana untuk melakukan pembelian pesawat angkut kelas berat Airbus A400M yang pengoperasiannya akan dilakukan oleh TNI, TNI AU sendiri ternyata lebih menginginkan untuk meneruskan program pengadaan C-130 Hercules dengan pengadaan baru C-130J Super Hercules untuk kebutuhan pemenuhan Kekuatan Esensial Minimum Tahap 2.
Pilihan akan C-130J tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto di hadapan para wartawan dalam peringatan hari ulang tahun Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU yang ke-70, yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di Bandara Adisucipto Yogyakarta.
Pilihan TNI AU ini sangat wajar, mengingat dinasti Hercules telah dioperasikan selama lima dekade lebih oleh TNI AU, dan telah terbukti andal untuk segala penugasan yang dibebankan ke Skadron Angkut Berat 31 dan 32. Selain Super Hercules, Oerlikon Skyshield rencananya juga akan ditambah dengan jumlah di atas sepuluh unit.
Jika rencana akuisisi C-130J lancar, Indonesia akan bergabung dengan 15 negara lain yang sudah mengoperasikan C-130J, dengan Angkatan Udara India sebagai yang terkini mengoperasikan C-130J. Model J, walaupun dari segi bentuk tidak banyak berubah dibandingkan dengan model H yang paling banyak populasinya, sesungguhnya adalah pesawat yang sama sekali baru dari segi kemampuan dan avionik.
C-130J didesain untuk mudah dioperasikan, dengan hanya tiga orang awak yaitu pilot, kopilot, dan load master. Fungsi F/E atau Flight Engineer-Navigator dihilangkan untuk varian J karena peranannya sudah bisa digantikan oleh sistem avionik dan panel kokpit yang kini lebih sederhana karena sudah menggunakan konsep Multi Function Display (MFD). Bahkan C-130J pun sudah menggunakan sistem Head Up Display untuk menampilkan fungsi dan informasi vital penerbangan.
C-130J sendiri terbang lebih jauh, membawa muatan lebih banyak, dan tentu saja lebih cepat dibandingkan varian Hercules pendahulunya. Ini semua berkat mesin Rolls Royce AE2100D3 turboprop dan baling-baling enam bilah Dowty R391 yang mampu menyemburkan daya 4.637 shp sebuahnya, naik 300hp dibandingkan mesin Allison T56 yang mentenagai Hercules versi lama.
Daya angkut C-130J juga mencapai 19 ton dan bahkan 19,9 ton untuk C-130-J-30 yang merupakan varian C-130J panjang. Jika diterjemahkan, C-130J bisa mengangkut 92 penumpang, 64 prajurit lintas udara siap terjun, 74 tandu, atau 3 kendaraan taktis sekelas SSE P2 Commando atau Komodo, atau 1 unit panser kanon Badak milik TNI AD beserta perlengkapan dan amunisinya dengan leluasa dan terbang sejauh 3.500 kilometer.
KSAU sendiri belum menyebutkan mengenai berapa jumlah C-130J yang akan diajukan pengadaannya, tetapi masih ada sejumlah C-130B Hercules di jajaran TNI AU yang membutuhkan penggantian dengan segera, pembelian bisa dilakukan untuk empat sampai enam unit. Menilik dari harganya yang sekitar 60 juta Dolar AS, C-130J juga merupakan pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan A400M yang banderol harganya nyaris tiga kali lipatnya.
Namun seperti kita tahu, apa yang diajukan oleh TNI AU masih akan melewati pertimbangan dari Departemen Pertahanan. Jalan masih panjang, dan segalanya bisa terjadi di republik ini. Seperti kata pepatah, janganlah pembaca terlalu berharap akan keputusan pengadaan alutsista sampai barangnya sendiri tiba di tanah air. Selain membeli baru, ada opsi untuk membeli dari negara seperti Inggris yang menjual C-130J C5 dengan umur yang relatif masih muda. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb