Mengenal M39 Enhanced Marksman Rifle (EMR), Senapan Tembak Jitu Korps Marinir AS - Radar Militer

18 November 2017

Mengenal M39 Enhanced Marksman Rifle (EMR), Senapan Tembak Jitu Korps Marinir AS

M39 Enhanced Marksman Rifle (EMR)
M39 Enhanced Marksman Rifle (EMR) 

M39 Enhanced Marksman Rifle (EMR) adalah senjata yang gaungnya kurang terdengar di jajaran senjata Korp Marinir AS. Walaupun punya spek gahar dan performanya tak mengecewakan, toh keberadaannya terhitung jarang tampil di foto-foto dari Korp Marinir.
Korp Marinir AS masih memiliki stok senapan tempur M14 di gudang Korp Marinir AS mencapai nyaris 4.000 pucuk. Yang perlu dipikirkan kini hanya soal update apa yang akan dicangkokkan ke M14 sehingga mampu memenuhi tugasnya sebagai battle rifle/ DMR abad 21. Proyek senapan ini sempat mangkrak sekian lama sebelum solusinya ditemukan pada tahun 2007, dimana Korp Marinir menyempurnakan M14 DMR sebagai M39 EMR (Enhanced Marksman Rifle).
Tidak perlu jauh-jauh, Korp Marinir cukup melongok ke Mk14 Mod 0 EBR (Enhanced Battle Rifle) yang digunakan oleh US Navy SEALs. Mk14 sendiri memulai sejarahnya ketika pada tahun 2000 US Navy SEALs meminta NSWC Crane untuk menyempurnakan M14. Berbagai perusahaan seperti Smith Enterprises Inc. (SEI), Sage Corporation, dan Mike Rock Rifle yang merupakan perusahaan kecil spesialis terlibat dalam proses ini. Dari keseluruh prototipe yang dibuat, Navy SEALs amat menyukai desain popor buatan Sage.
Receiver perlu digubah karena receiver kayu asli pada M14 sudah lapuk, dan MacMillan M2A juga tak mampu memenuhi kebutuhan pencantelan aksesoris. Solusi awal penerapan RIS seperti buatan KAC M14 RAS/ Troy Battle RIS yang dipasang pada heatshield M14 ternyata tidak dianggap memuaskan karena posisinya yang canggung. Sebagai solusinya, Sage membuat receiver keseluruhan dari blok/ bilet alumunium utuh. Bentuknya seperti mengadopsi receiver buatan Rock, tetapi keseluruhannya dibuat dengan fokus fleksibilitas maksimal.
Rel Picattinny berjajar penuh di kuadran atas, samping kiri-kanan, dan bawah. Aksesori apapun yang hendak ditempelkan, pasti bisa masuk. Selain itu, sasis ALCS sudah menggunakan pistol grip sebagai sarana menggenggam senapan sehingga tentunya jauh lebih nyaman digunakan dibandingkan M14 versi awal. Sebagai akibatnya, receiver buatan Sage jadi mirip senjata dari film sci-fi. Sage menamainya sebagai Chop-Mod Stock, dan varian pertamanya digunakan dalam Mk14 Mod 0.
Varian M39 EMR Marinir mengadopsi Sage ALCS stock, yang dimodifikasi dengan lebih banyak lightening cut atau lekukan-lekukan dan lubang-lubang di sekujur receiver sehingga bobotnya bisa dipangkas 0,5kg dibandingkan versi Mod 0. Warna alumunium alami tetap dipertahankan, walaupun Sage mampu ‘mewarnai’ receiver tersebut dengan warna FDE (Flat Dark Earth) atau NSG (Navy SEALs Grey).
Untuk kenyamanan dalam menggenggam receiver, Korp Marinir memesan Kydex thermoplastic handguard berwarna coyote brown/ tan yang berbeda dengan Mk14 yang berwarna NSG. Kalau EMR hendak digunakan sebagai battle rifle, handguard ini bisa diganti dengan front grip. Bila perlu, M203 dengan sistem QD (Quick Detach) juga bisa dipasangkan ke rel bawah. Untuk dudukan optik, M39 harus diperlakukan secara khusus, mengingat mekanismenya menganut sistem bolt yang terekspos dan terbuka ke sisi atas.
Dudukan teleskop yang hendak dipasang harus cukup tinggi untuk mencegah terpantulnya kelongsong kembali kedalam mekanisme dan mengganjal bolt. Korp Marinir memilih solusi mounting buatan Smith Enterprise Inc yang didudukkan dengan sekrup ke sisi kiri receiver dan bagian belakangnya menempel ke bagian depan blok pisir. Uniknya, dudukan SEI ini dilas mati pada kedua titik penempelannya untuk mencegah teleskop bergeser.
Dampak jeleknya, M39 EMR tidak bisa diisi dengan stripper clip, namun kebutuhan pengisian peluru dengan stripper clip tentunya sudah tidak relevan pada jaman sekarang ini. Blok pisir orisinal M14 dengan kenop setelan jarak dan simpangan angin tetap dipertahankan, dimana rel Picattiny pada dudukan SEI dibuat cerukan ditengahnya sehingga pisir manual tetap bisa digunakan.
Beralih ke soal laras, M39 EMR tetap menggunakan laras profil 22” custom buatan Krieger dari tipe cut rifled DMR barrel dengan twist 1:12. Laras ini memiliki panjang yang sama dengan varian yang digunakan oleh AD AS dalam program EBR-RI milik AD AS. Flash hider yang digunakan pun masih merupakan bawaan M14 standar, tidak diubah layaknya Mk14 Mod 0/1. Blok tiang pejera yang berfungsi sebagai dudukan bayonet tetap dipertahankan, sesuai falsafah Korp Marinir AS yang masih mempertahankan doktrin pertempuran bayonet. Laras yang dilapis krom di bagian dalamnya ini diset secara spesifik untuk munisi 175 grain M118LR yang merupakan munisi standar tembak runduk Korp Marinir AS.
M118LR merupakan amunisi yang dibangun khusus untuk aplikasi tembak runduk dengan jenis proyektil Sierra BTHP (Boat Tail Hollow Point) yang lebih berat dibandingkan proyektil standar 7,62mm M80 untuk memberikan akurasi yang lurus sampai jarak 700 meter. Munisi yang dibuat oleh pabrik Lake City ini ditenagai oleh mesiu 4064/4895 dan didesain untuk dapat memberikan akurasi antara 0,75-1,25MOA.
Korp Marinir AS, menyadari bahwa M39 EMR merupakan senapan semi otomatis, sebenarnya tak berharap banyak. Mereka hanya menuntut akurasi 1,5MOA atau grouping 1,5 inci pada jarak 100 meter. Kenyataannya, dengan amunisi match grade, M39 dapat mencatatkan akurasi 1MOA atau kurang.
Sementara berbicara dari segi mekanisme, tak banyak ubahan yang dilakukan oleh Korp Marinir. Mekanisme dasar M14 dicangkokkan utuh kedalam sasis ALCS M39. Untuk diketahui, M14 beroperasi dengan sistem gas dimana gas hasil penembakan sebagian dialirkan kebawah melalui tabung gas untuk mendorong operating rod yang gilirannya menggerakkan bolt assembly untuk membuang kelongsong.
Sage hanya mentransplantasi sistem operating rod buatan SEI yang merupakan 1 piece forging sehingga jauh lebih kuat. Sistem M39 EMR dipasok dari magasen kapasitas 20 peluru standar USGI-tidak ada yang spesial disini, walaupun penembak dapat menggantinya dengan magasen komersial seperti buatan MagPul yang punya kualitas diatas rata-rata.
Terakhir untuk mata dari M39 EMR, yang merupakan salah satu variabel terpenting dalam menentukan akurasi. Karena kalibernya yang 7,62mm, optik standar Korp Marinir seperti ACOG TA31A-4 RCO tentunya tidak cocok jika disandingkan untuk M39. Alhasil, hanya optik jarak jauh seperti teleskop SSDS (Scout Sniper Day Scope) yang distandarkan untuk M39, atau optik refleks seperti Aimpoint M2/M4. Untuk aplikasi tembak runduk, SSDS, yang aslinya adalah teleskop Schmidt & Bender PMII 3-12x50 L/P II Mildot (NSN 1240-01-533-1854) yang dibuat di AS oleh Premier Reticles. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb