Drone Tanker MQ-25 |
Boeing pada hari Selasa (19/12) memperlihatkan pada akun Twitter-nya drone buatannya yang akan mengikuti kompetisi drone tanker MQ-25 Angkatan Laut Amerika Serikat, sebuah pesawat prototipe pesawat desain wing-body-tail yang siap untuk mulai diuji bulan ini.
Sejauh ini, Boeing telah merilis satu foto pesawat tersebut yang menghadap langsung ke kamera, membuktikan bahwa perusahaan tersebut telah membuat prototipe dan, seperti yang diperkirakan, telah beralih dari desain flying wing yang diperkirakan diajukan sebagai prekursor program MQ-25, saat AL AS memprioritaskan kemampuan serang dan intai atau ISR (intelligence, surveillance and reconnaissance) untuk drone berbasis kapal induk pertamanya.
MQ-25 Boeing dijadwalkan akan melakukan uji mesin pada akhir tahun di fasilitas St. Louis, Missouri, sebelum berlanjut ke demo deck handling pada awal tahun depan, kata perusahaan tersebut dalam sebuah rilis berita.
Selama demonstrasi deck handling, perusahaan akan membawa pesawat tersebut ke ramp, yang akan ditandai dengan ukuran dek penerbangan kapal induk, kata VanNierop. Kemudian, operator akan melakukan taxiing pesawat melalui remote control dan menggerakkannya dalam batas-batas dek. Demo ini juga untuk memvalidasi penggunaan lauch bar pada catapult.
Namun, pesawat tidak akan diterbangkan pada demonstrasi tersebut, dan Boeing belum menetapkan tanggal untuk penerbangan pertama, katanya.
Boeing telah memicu pembicaraan tentang "pesawat misterius" tersebut sebelumnya selama sekitar satu minggu. Pada 14 Desember, perusahaan tersebut memposting video pendek sebuah pesawat tempur terbungkus kain di akun Twitter-nya.
Beberapa pemerhati penerbangan telah dapat menduga dengan tepat bahwa Boeing akan memulai debut penawaran MQ-25-nya, namun pemerhati yang lain berspekulasi bahwa pesawat Phantom Works yang baru itu kemungkinan adalah versi baru dari pesawat stealth subsonik Bird of Prey, drone tempur Phantom Ray atau bahkan kolaborasi baru dengan Aurora Flight Sciences, yang diakuisisi perusahaan Boeing pada tahun ini.
Boeing adalah yang pertama dari para pesaing MQ-25 yang secara resmi menampilkan pesawat prototipenya. General Atomics telah menerbitkan gambar konsep MQ-25, yang nampaknya didasarkan pada UAS (Unmanned Aerial System) Avenger-nya, yang memiliki kemiripan yang dekat dengan Reaper MQ-9, dan telah memasang kampanye periklanan intensif yang menampilkan rendering drone tersebut.
Lockheed Martin dan Boeing sebelumnya juga telah merilis gambar konsep penawaran mereka, namun keduanya memilih untuk tidak menunjukkan gambar pesawat secara utuh. Sebagai gantinya, ditampilkan gambar yang menunjukkan pod pengisian bahan bakar drone yang dihubungkan oleh probe and drogue jet tempur.
Angkatan Laut AS mengeluarkan permintaan proposal MQ-25 pada bulan Oktober dengan jatuh tempo proposal pada tanggal 3 Januari, dan AL AS berencana untuk melakukan pemilihan vendor akhir pada musim panas 2018. Dari sana, AL AS akan membeli pembelian awal sebanyak empat sistem sebelum memutuskan apakah akan melanjutkan pembelian sebanyak 72 pesawat, kata Rear Admiral Mark Darrah, pejabat eksekutif program penerbangan tak berawak dan senjata serang, kepada Aviation Week.
Pesawat drone yang bersaing harus bisa mengantarkan bahan bakar sebanyak 15.000 pon ke pesawat tempur hingga 500 mil laut jauhnya dari kapal induk.
Pada bulan Oktober, Northrop Grumman secara tak terduga keluar dari kompetisi tersebut. Sebuah langkah yang mengejutkan para ahli yang telah lama berpendapat bahwa Northrop X-47B menjadi favorit dalam kompetisi tersebut, karena perusahaan tersebut telah berhasil mendemonstrasikan bahwa mereka dapat melakukan operasi terbang dari kapal induk.
Keluarnya Northrop memberi isyarat kepada beberapa analis bahwa persyaratan AL AS kemungkinan akan mendukung desain wing-body-tail, bukan flying wing yang diperkirakan diusulkan oleh Northrop dan Lockheed.
Phil Finnegan, seorang analis Teal Group yang mempelajari mengenai UAS, mengatakan kepada Defence News pada bulan Oktober bahwa keluarnya Northrop dapat membuka jalan bagi Boeing untuk menjadi calon favorit baru, mengingat pengalaman perusahaan yang luas dalam penerbangan kelautan.
"Boeing diperkirakan akan menggunakan suku cadang yang digunakan oleh F/A-18 untuk menekan biaya. Perusahaan itu juga memiliki pengalaman yang cukup besar dengan pesawat tanker karena mereka selama ini membuat tanker untuk Angkatan Udara AS," katanya.(Valerie Insinna) (Angga Saja -TSM)
Sumber : defensenews.com